FRIENDSHIP

FRIENDSHIP
pantai

Rabu, 06 Januari 2010

Sekolah impian

Sekolah Impian

Sekolah SMP Mutiara Hati ini adalah SMP yang menerapkan system Kemandirian dari peserta didi. Peserta didik dilatih untuk menjadi dirinya sendiri tanpa ada yang membatasi. Peserta Didik tidak lagi memikirkan bagaimana menjadi anak yang pintar, berbakat, atau menjadi anak yang cermerlang. Melainkan mereka cukup mengasah kemampuan dan kemauan yang mereka inginkan. Sesuai dari nama sekolah ini SMP Mutiara Hati, menjadi mutiara yang berkilauan yang akan berguna untuk bangsa dan orang sekitarnya, dari buah hati yang cermerlang. Buah hati ini akan menjadi kebanggan orang tuanya. Maka nama sekolah ini adalah Mutiara Hati, menjadikan keinginan dari orang tua yang menginkana anak-anaknya menjadi kebanggan yang tiada tara. Sekolah Menengah Pertama (SMP), adalah masa anak didik mencari jati diri mereka. Dalam masa peralihan dari seorang anak-anak menjadi pra remaja, anak didik masih mencari seperti apa mereka. disaat inilah kita menuntun mereka untuk menjadi sesuai keinginan mereka. walupun hal itu bisa dilihat dari mereka kanak-kanak, tetapi kebanyakkan orang tua belum terlalu mempedulikan, maupun mengasah kemampuan yang dimiliki anak didik. Untuk itu sekolah ini memberikan sesuatu yang berbeda dari sekolah umum yang lainnya. Walupun pada basicnya sekolah ini hampir sama, tapi sekolah SMP Mutiara Hati ini mengembangkan pontesi anak didik secara langsung dengan program-program yang pastinya mendukung dan menarik minat anak didik.
Siswa akan mendapatkan Keahlian dan Kompetensi yang tentunya baik dan berkualitas dari sekolah ini. Dilihat dari tenaga pengajar yang memiliki kemampuan yang baik, fasilitas yang mendukung, maupun program kurikulum sekolah yang mengarahkan anak didik menjadi anak yang berkualitas. Bila dilihat sekolah ini menanamkan tingkat Religus yang cukup baik, walupun sekolah ini bukan sekolah yang memang mengarahkan agama secara langsung. Tetapi setiap anak didik diwajibkan untuk melakukan ibadah sesuai agama yang mereka anut dan yakini. Mendidik mereka untuk selalu ingat akan Tuhan sebagai Sang Pencipta, dan memohon pertolongan untuk menjalankan aktifitas dengan baik. Selain itu mereka diajarkan untuk jujur dalam melakukan sesuatu. Hal ini dapat dilihat dari kantin sekolah ini. seorang anak didik melakukan traksansi tanpa ada pengawasan kasir, mereka yang menjadi kasirnya sendiri, dan mereka pula yang mengambil uang kembalian jajan mereka. Tanpa adanya pengawasan, karena mereka mengingat Tuhan akan melihat setiap apa yang mereka lakukan. Selain itu pula anak didik pula diwajibkan memilih mata pelajaran pilihan sesuai yang mereka inginkan. Yaitu setiap anak didik bebas untuk memilih pelajaran apa yang mereka ingin tambahkan setiap mata pelajaran pilihan mereka. tetapi mata pelajaran pada umumnya tetap seperti biasanya hanya saja ada muatan local saja yang berbeda, setiap anak bebas memilih mata pelajaran favorit mereka. Dan mata pelajaran tersebutlah yang akan dikembangkan secara mendalam, dan diuji sebagai penilaian kenaikan maupun kelulusan. Hal ini terlihat dari proses pendidikan yang dilakukan Firlandia, mereka tidak mengangap pendidikan hanya meraih nilai terbaik, melainkan melihat kemampuan yang terbaik. Anak didik disini pula dapat pembakalan yang mendalam tentang setiap mata pelajaran yang ada. Karena mereka pula akan secara langsung menjadikan pelajaran yang mereka lakukan harus diaplikasikan di kehiupan, contonhya dalam pelajran ekomomi, ada materi pokok yang menjelaskan bagaimana cara perdangan Dumping. Mereka menjelaskannya dalam usaha yang mereka lakukan secara berkelompok, dan membuat sebuah drama yang secara langsung dapat dimengerti anak didik, dengan cara bahasa dan tindakkan mereka. Hal ini akan membuat pelajaran tersebut terasa mudah dan menarik. Anak didik pula tak hanya mendapatkan penjelasan secara baik dari tenaga pengajar disini, tetapi mereka pula dapat mengeluarkan pendapat mereka sebebasnya tanpa halangan karena rasa takut atau salah. Tetapi mereka akan diajarkan untuk melakukan sesuai dengan perbutan yang mereka katakan. Karena setiap tindakan mereka, mereka harus berani untuk bertanggung jawab. Didikan disiplin dan saling menghargailah di jadikan tonggak sekolah ini. lulusan dari sekolah ini pula akan mendapatkan sertifikat secara resmi untuk menjadikan keunggulan mereka adalah keunggulan terbaik, jadi mereka bisa menjadikan sertifikat ini sebagai pembuktian secara langsung akan kemampuan yang mereka miliki. Karena pada dasarnya mereka ini cerdas, tetapi kecerdasan satu dengan lainnya tentunya berbeda. Disekolah inilah akan mengesahkan atau memperjelas dari kemampuan yang mereka miliki.
Program yang ada dari sekolah ini hampir sama dengan sekolah umumnya lainnya. Hanya yang membedakan dari sekolah lainnya, sekolah ini memiliki program pengembangan diri siswa. Yaitu menidentifikasi dari kegemaran mereka terlebih dahulu. Dari identifasi tersebut mereka mengikuti semua program yang ada, dari seni, olah raga, sain, dan lain sebagainya. Dengan pengelompokkan tersebut akan terlihat yang menonjol dari mereka. Akan menjadi mata pelajaran pilihan yang akan dikhususkan untuk mengembangkan kemampuan mereka tersebut. Menyediakan fasilitas yang mendukung dari program pilihan mereka. Selain itu pula pendidikan formal pada umumnya tetap dilakukan, seperti adanya pelajaran matematika, fisika, geografi dan lain-lainnya dengan praktek secara langsung. Sesuai materi pokoknya. Quantum learning salah satu metode yang digunakan dari sekolah ini. Karena membuat pelajaran menarik perhatian mereka, haruslah pembelajaran yang menyenangkan dan mengasikkan. Disekolah ini pula menawarkan program menarik yaitu kegiatan-kegitan belajar di lingkungan luar, selain dilingkungan sekolah. Yaitu belajar didaerah anak-anak yang kurang mampu, disana merekalah guru bagi anak-anak tersebut. Mereka akan preformens sebagai guru yang baik sesuai penilaian mereka. Ada pula program percepatan bagi anak-anak yang mampu untuk melakukan kelas percepatan. Selain itu pula ada kelas yang memiiliki kelas umu seperti sekolah lainnya. Hanya yang menjadi prioritas utama dari sekolah ini adalah kelas khusus untuk mengasah kemampuan mereka.
Kriteria dari siswa-siswi disekolah ini memiki persyaratan tidak terlalu berat. Setiap anak didik disini memang dari keluarga mampu. Walupun ada beasiswa bagi anak-anak yang berbakat dari lulusannya. Memiliki dasar setiap kemampuan yang dimilikinya. Lalu pekerjaan dari orang tuapun menjadi tolak ukur dari sekolah ini. Karena sekolah ini termasuk sekolah yang banyak mengeluarkan pembiayayan untuk pengembangan anak didiknya, di harapkan pekerjaan yang dilakakukan oleh orang tua ada pekerjaan tetap. Peserta didik yang memiliki kekurangan baik secara fisik maupun mental, tidak menjadi kriteria disekolah ini. Karena keterbatasan dari pengajar maupun fasilitas untuk anak-anak yang memiliki kekurangan baik secra fisik maupun mental.
Dalam promosi sekolah ini hal yang akan dilakukan, melalui kolegan kolegan dari pemilik yayasan, agar anak-anak dari kolegan pemilik yayasan mau untuk sekolah disini. Melalui dari pertemanan lalu mengarah kekeluarga untuk memasukkan anak-anaknya disekolah ini. Selain itu pula adanya seminar-seminar pendidikan, untuk mempromosikan secara tidak langsung tentang sekolah SMP Mutira Hati yang memiliki kriteria yang baik untuk anak-anak mereka untuk sekolah disekolah ini. Adanya promosi melalui media elektronik maupun media cetak tentang sekolah ini. Dengan adanya promosi baik secra mulut kemulut maupun dari pihak keluarga, tak lupa promosi baik secara media teknologi yang makin canggih akan memudahkan promosi sekolah ini. Adanya perkenalan dan memperlihatkan secara langsung bagaimana fasilitas yang diberikan, dan memberikan informasi siapa saja yang mengajar disekolah ini adalah orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya akan menarik perhatian banyak orang tentang sekolah ini.
Dalam proses penyeleksian peserta didik, melalui tes wawancara yang akan diserahkan melalui para bidangnya. Yaitu dengan guru Bimbingan Konseling sekolah untuk mengetahui karakter dari anak tersebut. Selain itu pula ada tes IQ yang diadakan dari sekolah untuk melihat kemampuan berfikir mereka, hal ini dipandu oleh para psikolog yang memang handal dalam bidangnya. Tes kemampuan dasar keahlian mereka masing-masing. Ada pula tes kesehatan yang akan dilakukan untuk mengecek kesehatan peserta didik, bagaimana kesehatan mereka selama ini. Dilakukan para dokter dari sekolah SMP Mutiara Hati yang memiliki ijin prakter dan kemampuan terbaik. Tes kesatan itu sendiri dilakukan agar dalam proses pembelajaran tidak adanya hambatan yang terjadi. Untuk penilaian akhirnya tentunya akan dilihat dari hasil uji yang telah dilakukan, setiap ujian yang diberikan memiliki bobotnya tersendiri.
Manajemen Peserta Didik
Mendesain Sekolah Impian








Nama : Widiyastuti Ayuni ( 1445081118)


Jurusan Manajemen Pendidikan Reg’08
Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Minggu, 03 Januari 2010

translet bahasa inggris

Bab 4

Bagaimana Ontario Pendidikan Khusus Karya Ikhtisar Pelayanan

Istilah sederhana
Ketika masalah-masalah seperti, undang-undang, kebijakan resmi wewenang dan praktek politik yang, pendidikan khususnya ada tiga bagian :
I : mengidentifikasikan seorang mahasiswa dengan kebutuhan khusus
II : memilih pengaturan yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan
III : perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasi suatu program individual. Untuk memenuhi kebutuhan
Perlu untuk mengatakan, karena system pendidikan dan birokrasi terbuka mendukung terorganisasi, dan kerana pendidikan khusus bahwa tiga komponen yang dibutuhkan. menang dan advokasi memainkan peran besar, tidak mengherankan bahwa ketiga komponen tampak sangat uncomlicated, dibandingkan dengan apa yang sebenarnya terjadi di hari ke hari. demikian, elemen-elemen ini meringkas preciesely apa yang diperlukan dalam penyampaian layanan pendidikan khusus: menentukan kebutuhan dan pengaturan yang sesuai, kemudian merencanakan dan memberikan yang sesuai.


I : mengidentifikasikan kebutuhan siswa
Pada banyak kondisi dalam kelas, terkandung ada siswa yang kebutuhan khususnya telah terbentuk. Karena mereka merupakan sistem di dalam sekolah atau dewan sekolah, mereka seudah dinilai, dan sangat mungkin akan secara resmi diidentifikasikan sebagai murid khusus dan memiliki rancangan program tersendiri. Lainnya, khususnya pada kasus siswa-siswa dengan kelainan fisik atau medis, akan sering menumbuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut secara jelas dan terperici. Beberapa siswa mungkin saja ada yang berasal dari sekolah lain atau dari kelas lain di satu sekolah yang sama di beri tanda khusus untuk “ pengawasan lebih hati-hati, supaya dapat dilihat apakah kebutuhan-kebutuhan yang dianggap perlu, benar-benar harus diberikan. Meskipun begitu, murid yang lainnya, terutama yang paling muda, akan memberikan informasi ( biasanya secara informal ). Mengenai kebutuhan mereka yang biasanya disediakan oleh orang tua atau perawat sekolah pribadi mereka.

Apa yang terjadi dalam penilaian ?

Penilaian adalah suatu pengumpulan, dan interprestasi dari informasi yang relevan tentang siswa. Umunya, apa yang terangkap dalam penilaian, setidaknya secara teori, adalah beberapa wawasan untuk mengetahui lebih mendalam tentang kepintaran, kemmapuan, kelebihan, kebutuhan, perilaku lainnya dari pribadi siswa, pada kasus siswa-siswa dengan kebutuhan khusus, prosedur penilaian tersebut diutamakan untuk mengungkapkan atau membenarkan informasi yang ada guna membantu persediaan yang dibutuhkan secara efektif. Dengan demikian, penyelidikan terhadap seorang siswa yang khusus mungkin bisa melampaui batasan standar pendidikan menuju kebidang-bidang lain secara khusus mungkin bisa melampaui batasan standar pendidikan menuju kebidang-bidang lain seperti masalah kesehatan, atau profil psikis dan perilaku.

Siapa yang meimpin penilaian-penilaian ?

Wali kelas dan terlebih lagi pembantu akademik, memainkan peran yang sangat penting disini. Mereka berada di posisi terbaik untuk mengamati kebutuhan dan kelebihan-kelebihan siswa di dalam ruang kelas. Di dalam beberapa perguruan banyak terdapat inti dari penilaian-penilaian tersebut terdapat dalam pengamatan-pengamatan, pendapat-pendapat, dan ringkasan-ringkasan anektoda oleh para wali kelas, beserta tes-tes umum yang mereka (terkadang ) susun, dan kemungkinan daftar-daftar resmi atau skala nilai yang telah mereka selesaikan. Pada beberapa kasus siswa, hal-hal tersebut mungkin sangat diperlukan. Pada kasus-kasus lainnya, sebagai tambahan,secara lebih formal, informasi –informasi akan dikumpulkan terlebih dahulu, mungkin oleh guru pendidikan khusus di sekolah tersebut, atau oleh bagian personalia dari departemen pelayanan khusus ( BP). Dimana informasi kesehatan atau informasi khusus lainnya bisa berguna, hal ini biasanya disediakan oleh para pakar-pakar ahli ( tersedia informasi yang memadai pada umumnya, secara alamiah dan dari tingkat penilaian secara langsung mencerminkan kompleksilitas dan tuntutan kasus ).

Apa yang terjadi dengan hasil penialaian ?

Kecuali beberapa factor pengahalang yang telah muncul selama pengumpulan informasi hasil-hasil penilaian tersebut akan digunakan untuk membantu dalam memutuskan selama pengumpulan informasi, hasil-hasil penilaian tersebut akan digunakan untuk membantu dalam memutuskan penempatan yang sesuai untuk siswa ( walaupun keputusan mungkin sudah dibuat ). Yang paling penting, hasil-hasil tersebut digunakan untuk memandu pengembangan rencana pendidikan individu. (IEP). Pada umumnya penilaian tersebut kemudian menjadi dasar saat membutuhkan IEP siswa, namun kemudian bisa juga menjadi acuan untuk penempatan dan bahkan kebutuhan-kebutuhan siswa, yang diperiksa kemabali pada interval berikutnya. Karena berkaitan dengan waktu dan biaya, terutama pada prosedur-prosedur yang lebih formal dan kompleks, untuk mengulang penilaian skala dengan cara sederhana bukanlah sesuatu yang umum. Hal itu bisa terjadi hanya bila dituntut oleh situasi.

II. Memilih Penempatan kelas

Yang penting dan sering diperdebatkan untuk menyelesaikan masalah dalam pemberian layanan pendidikan khusus, hanya tempat untuk melakukan pekerjaan. Sebagaimana data pada Gambar 4A menyarankan, mayoritas siswa dengan pendidikan khusus melalui penataan administrasi dibuat dalam pengaturan tersebut. Bentuk 4B dan 4C menegaskan hal ini sebagai kebenaran umum. Namun, untuk sebagian kecil siswa yang luar biasa, yang lebih memilih pengaturan khusus. Sangat sering, tetapi tidak selalu, pilihan salah satu pengaturan terakhir ini didasarkan pada sebuah intensitas kebutuhan khusus siswa.distribusi persentase pendaftaran oleh bidang pengecualian menunjukkan bahwa hal ini pasti terjadi di daerah-daerah yang lebih intensif atau instruksi perbaikan yang lebih biasanya diperlukan. "antara kedua ujung spektrum penempatan, sebagian besar dewan pendidikan menawarkan berbagai modifikasi yang memasukkan fitur bots. Apa pun pilihan pengaturan untuk siswa, selalu, memiliki alasan, perlu ditinjau dan modifikasi. Deskripsi tentang pengaturan khas tersedia di sebagian besar papan(dengan variasi lokal dan terminologi) berikut ini.

Memilih penempatan kelas

Yang penting dan sering diperdebatkan untuk menyelesaikan masalah dalam pemberian layanan pendidikan khusus, hanya tempat untuk melakukan pekerjaan. Sebagaimana menyarankan, mayoritas siswa dengan pendidikan khusus melalui penataan administrasi dibuat dalam pengaturan tersebut. menegaskan hal ini sebagai kebenaran umum. untuk sebagian kecil siswa yang luar biasa, yang lebih memilih pengaturan khusus. Sangat sering, tetapi tidak selalu, pilihan salah satu pengaturan terakhir ini didasarkan pada sebuah intensitas kebutuhan khusus siswa. distribusi persentase pendaftaran oleh bidang pengecualian menunjukkan bahwa hal ini pasti terjadi di daerah-daerah yang lebih intensif atau instruksi perbaikan yang lebih biasanya diperlukan. "antara kedua ujung spektrum penempatan, sebagian besar dewan pendidikan menawarkan berbagai modifikasi yang memasukkan fitur bots. Apa pun pilihan pengaturan untuk siswa, selalu, memiliki alasan, perlu ditinjau dan modifikasi. Deskripsi tentang pengaturan khas tersedia di sebagian besar boards (papan) –ups papan apaan nih,,,?-(dengan variasi lokal dan terminologi) berikut ini.

Regular class with Direct/ Inderct Support

Sangat sering, apa yang khusus tentang pendidikan murid yang sederhana dan tulus dalam programnya tanpa kelas regular. Misalnya seorang siswa yang memiliki kondisi seperti semourna berfikirnya dan tidak berjalan, jika murid ini telah belajar mengatur kondisinya, pastinya dia akan berpartisipasi di setiap cara normal yang lengkap tetapi untuk memastikan bagian-bagian dari kuriklum, mungkin untuk beberapa bagian-bagian dari program pendidikan fisik, seharusnya ada beberapa akomodasi yang dibuat. Atau semestinya dia membutuhkan waktu lebih, untuk mengatakan orang yang bersih, guru sebaiknya membuat lagi peremcanaan secara sadar, seperti merencanakan materi baru atau materi yang sulit saat dia diharapkan secra normal saat ini.
Meskipun ini kadang-kadang diketahui sebagai pendorong yang tak langsung, itu mennadai bersama dengan pendorong langsung, dikirim dalam cara yang bermacam-macam untuk keduanya, guru atau murid ynag tuli, contonya ditempat dimana mungkin mendorong atau membantu langsung kemurid barisan dari alat terbaik khusus untuk menerjemahkan tanda kehadiran. Diwaktu yang sama, seorang guru atau konsultan dengan pengetahuan khusus tentang tunarungu bertujuan menyediakan pendorong yang secara langsung ke setiap guru diruang kelas dari program persiapan dan pelatihan. Salah satu bentuk yang paling efektif dan secara meyakinkan sangat terkenal dari pertolongan di ruang kelas adalah pengajar pembantu. Perguruan tinggi Graduates of Ontario’s komunitas telah terjamin secara berharha dengan syarat.

Kelas Reguler dan penarikan assisten.

Bagian dari program mereka, beberapa murid pengeculaian memanfaatkan lebih rutin, melatih pelajaran secara mandiri, satu yang paling bisa dikiim dalam pengaturan ini adalah mengurangi kebingungan atau bersaing, atau dibeberapa situasi, lebih memperlengkapi secara khusus dari pada kelas regular jadi seorang murid mungkin dimana seorang pengajar ang guru regular, akan mengirim modifikasi latihan pembelajaran yang disebut IEP murid. Arti dari rancangan ini adalah bahwa murid sebagaimana anggota tetap kelas regular, dia dengan mudah membagi programnya dilain tempat berbasis jadwal secara normal. Contohya tipe secara nyata dari murid-murid yang menggunakan tipe ini menempatkan suatu pembelajaran yang tak sesuai atau berbeda dan membaca lebih sulit dari pada menulis




Waktu regular dan mandiri kelas
Penunjukan akan menyarankan, ini adalah pengaturan sederhana di mana seorang murid menghabiskan hari atau mungkin dia dua kali seminggu di kelas yang terkandung diri ke kelas reguler (siswa kuasai masalah perilaku contoh yang baik). Juga, ini adalah pengaturan yang menawarkan kombinasi yang efektif instruksi intensif kesempatan, bersama dengan pengalaman ized normal. Catatan, misalnya, dalam angka 4b dan 4c, persentase yang relatif lebih besar dari bagian waktu pendaftaran di daerah-daerah seperti autisme, bicara dan bahasa, dan perkembangan cacat, di mana seperti kombinasi dapat sangat bermanfaat. Siswa diidentifikasi sebagai berbakat sering terlihat di bagian pengaturan waktu, sebagai tokoh 4b dan 4c menyarankan.

Full Time Self- Contained Class

Untuk menghasilkan jenis yang sangat spesifik dari pengalaman belajar, mungkin dianggap tepat untuk plance mahasiswa yang luar biasa dalam pengaturan khusus penuh waktu. Plancements ini ditemukan dalam banyak, tapi tidak semua, masyarakat biasa sekolah. Idealnya, siswa luar biasa yang mengambil seluruh program mereka di kelas-kelas tersebut. Partic pate kegiatan sekolah secara umum dengan cara yang sama seperti mahasiswalain.
Siswa yang diidentifikasi sebagai berbakat sering ditemukan dalam pengaturan ini karena lebih sederhana untuk mengatur jenis-jenis pengalaman yang akan menantang mereka dalam cara yang paling produktif (persentase untuk giften infigure 4c mungkin menyarankan sebaliknya, namun data ini miring karena slighty sekunder Katolik Roma sekolah di Ontario, sejauh ini, tidak melaporkan diri terkandung memiliki kelas untuk berbakat).

Hari Khusus atau pemukiman Sekolah

Ini adalah menjalankan tujuan sekolah. Beberapa secara khusus ditargetkan untuk pendidikan dan gaya hidup pengembangan siswa dengan kebutuhan khusus seperti tuli. Sekolah lain di menstabilisasikan pemasyarakatan atau ditetapkan sebagai pusat-pusat perawatan dan pengobatan, di mana kesehatan dan pendidikan adalah gabungan fokus. Untuk sebagian besar sekolah-sekolah ini dikelola oleh kementerian pendidikan dan pelatihan dan, jelas, sangat banyak pengaturan yang mandiri

Mana yang lebih baik: berbagai pengaturan atau total integrasi ?

semua dewan pendidikan di Ontario menganggap integrasi siswa luar biasa ke kelas reguler sebagai praktek biasa. Hal ini konsisten dengan pelayanan kebijakan pendidikan dan pelatihan. Berbagai pengaturan (seperti yang dijelaskan di atas) harus tersedia bagi siswa terbaik yang kebutuhannya dibahas dalam pengaturan alternatif. Mencerminkan kebijakan apa yang telah cukup dewan sekolah di provinsi ini, karena pendidikan khususdidirikanpertamakalkebijakandaritotalintegrasi.
Praktik standar ini telah lama didasarkan pada variasi model penempatan sering disebut kaskade.
Fitur yang membedakan dari model ini adalah bahwa berbagai pengaturan yang berbeda bagi siswa luar biasa tersedia di formal, lebih atau kurang ronments dasar. Pengaturan, atau lingkungan belajar, akan semakin lebih khusus, dan siswa karena itu, jika dipandang perlu dan bermanfaat, dapat administratif tempat di pengaturan alternatif ini pendek atau jangka waktu panjang. Cara-cara filosofis penting akan terjadi di lingkungan yang paling memungkinkan, dan bahwa tidak ada penempatan Pembatasan pernah dianggap sebagai permanen. Dalam ukuran provinsi Ontario, geografi memiliki pengaruh pada model pengaturan. Geografi, dan pasti, biaya. Sebagai contoh, dalam kasus pengaturan yang diatur untuk berurusan dengan, misalnya, rentang bahwa hanya satu sekolah di daerah yang terdapat beberapa sekolah, yang bisa menawarkan lingkungan khusus ini dari sekian banyak sekolah tersebut. Kemudian sekolah lain, mungkin yang satu-satunya memiliki pengaturan khusus, bersama dengan teknologi tepat guna, dan tenaga, bagi siswa buta. Setiap sekolah, bagaimanapun, kemungkinan besar akan memiliki ruang sumber penghasilan sendiri atau sebagainya, kebijakan (pengaturan khusus untuk penempatan sebagian atau penuh waktu). menyiratkan, jarang sekali sekolah yang tidak memiliki pengaturan untuk mengidentifikasi siswa belajar aktif) dalam berbagai model pengaturan, semua siswa di papan memiliki akses, jika perlu, dengan pengaturan uang pembayaran.
Pengaturan penempatan dibangun berdasarkan prinsip dari integrasi total, cenderung sangat flexsible dan, kadang-kadang sulit. Sangat sering, pengaturan dibuat, dan runtuh-sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan saat ini. Bahkan, mungkin ada alasan kuat untuk menyimpulkan bahwa pengaturan penempatan pada umumnya sangat individual, dan per dasar kasus, bahwa kenyataan tidak ada yang namanya sebuah model integrasi sama sekali. Penting untuk disadari bahwa sebagian besar filsafat syspinning, toh membuat setidaknya penggunaan minimal setting alternatif, jika hanya informal. Sebuah papan yang memiliki salah satu siswa yang luar biasa dalam pengaturan biasa, penuh waktu, sangat jarang. Namun, prinsip dasar integrasi tidak diabaikan: siswa luar biasa, tak peduli di mana dia special
Seperti yang dinyatakan oleh situasi model III, prosedur ini lebih kompleks/lengkap. Selain itu, hal ini mencerminkan keresmian, peraturan latihan untuk provinsi, dan merupakan pendekatan yang diperlukan untuk memiliki siswa luar biasa yang diidentifikasi secara formal (yaitu, IPCR). Tentu saja, jauh lebih memakan waktu daripada prosedur yang standar, tidak hanya dibutuhkan oleh peraturan provinsi, tetapi juga untuk proses yang dibutuhkan oleh dewan.

Multi Disiplin Tim

Jasa Edukasi disampaikan, dipertimbangkan,penuh waktu dalam sekolah umumnya. Dia tidak pernah ditemukan ditempat lain. Perubahan tentang tingkah laku yang relative dan keunggulan yang sederhana dari pengaturan-pengaturan tentang jumlah penggabungan daerah yang berhadapan kegemaran yang memanaskan untuk beberapa tahun, tentang sangat banyak dikurangi dalam pengalaman. Banyak pendidik-pendidik di Otario , demikian sebelum politik Otario, demikian sebelum politik mengenai provinsi diklarifikasikan , pengoprasian posisi penggabungan itu, penempatan kelas regular, seharusnya menjadi pilihan awal sebagai pokok tentunya. Dan pendukung-pendukung dan dukungan-dukungan dari keseluruhan penggabungan dengan perlahan-lahan membenarkan penumpukan bukti-bukti beberapa sewaan-sewaan untuk dengan kebutuhan khusus membuat keuntungan-keutungan lebih dalam dari pengaturan khusus. Yang ironis pada pertengahan 1990an, sulit untuk seorang tidak tak terlatih mengamati perbedaan-perbedaan antara 2 posisi, jadi yang semacam itu mereka jadikan latihan dari hari ke hari . rupa-rupanya untuk mengambil alih kemudian, dalam debat tentang keseluruhan penggabungan dan pengatura-pengaturan daerah, adalah pencampuran dari yang lebih baik dari keduanya.

III Perencanaan program

Sepajang megidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dari murid yang luar biasa dan pemilihan atau banyak penempatan-penempatanya yang layak. D1 yang lebih unsur yang lebih penting dalam proses banyak pendidik melihatnya sebagai hal yang paling penting. Ini adalah rencana pendidikan individu siswa, atau IEP, rencana tertulis dari pengembangan tindakan oleh staf sekolah yang jadi pengarah. IEP mengikhtisarkan kekuatan, kriteriakan, kebutuhan siswa, dan menyajikan padanya harapan-harapan khusus, harapan-harapan yang biasanya agak berbeda dari permintaan atau kurikulum reguler dalam pengetahuan kebutuhan khusus. IEP diperuntukan untuk membantu guru-guru memonitor perkembangan siswanya, untuk mereka berkomunikasi dan yang lainya.
Yang terlibat dalam kehidupan siswa dan menyediakan sebuah posisi, duntuk melanjutkan evaluasi dan modifikasi. Sebagai alat nata dokumen ini sangat penting untuk program siswa yang luar biasa. Pada awal hari-hari sejarah pendidikan khusus Ontario. Komisi-komisi pendidikan, sungguh dapat memahami, mempercayakan dengan eksklusiv proses berjalan. Oleh karena itu banyak putusan-putusan dibuat oleh identifikasi konsitusi. Komitmen penempatan dan peninjauan. Komite membuat penentuan dari kemampuan sebuah tempat. Dan dalam beberapa kasus membuat rekomendasi-rekomendasi tentang dukungan. Demikian jika orang s7, program pendidikan khusus dapat dimulai. Sebagai latihan pendidikan khusus yang siap, banyak sekolah menilai lebih mudah menadopsinya.
Prosedur-prosedur alternative untuk beberapa siswa yang luar biasa, dan menyimpan lebih penggunan waktu dan penawaran formal dari IPRC untuk khusus yang lebih komplit seluruh profinsi. Panitia-panitia cenderung mendisign model mereka sendiri untuk prosedur-prosedur ini , atau untuk apa disebut jasa antar. Sebagai model-model ini menyelang-nyelingkan dari papan ke papan kadang secara signifikan, mereka semua membayar minat untuk menteri pengaturan. Dan semua dipola untuk menguntungkan siswa, seraya 3 contoh yang mengikuti tidak merefleksikan secara signifikan. Apa yang terjadi pada tiap papan namun merencanakan basis-basis tentang bagaimana pendidikan khusus lewat jalur lain.menunjukan situasi ynag terjadi serimgkali bentuk dari sisi luar dan latihan pendidikan khusus dimulai ketika guru dan pembantu yang berhubungan denag pendidikan menjadi sadar tentang kebutuhan khusus siswa. Ketika mungkin disediakan modifikasi untuk menemukan kebutuhan. Dalam kelas tanpa membawa proses formal. Sebuah bahan yang dapat diputuskan dengan cepat, sederhana, dan harapan ynag sesuai dari keuntungan yang segera. Dalam situasi pertama, situasi ini sangat mungkin.
Lebih informal. Apakah atau bukan latihan seperti suatu penggambaran dalam situasi dipakai sekolah, sangat tergantung pada filosofi dari administrasi dan staf cara teknis dan legal, secara teknis dan lefal , siswa disini yang luar bias tidak diidentifikasikan,meskpun hanya untuk tujuan-tujuan sekolah, dia mungkin punya IEP. Situasi II agak lebih komlek itu akan mungkin melibatkan lebih personi. Mengikuti prosedur-prosedur ini tidak menghasilkan identifikasi secara formal siswa yang luar biasa, mungkin prosedur agak standar. Prosedur agak lebih standar dari pada situasi. Tugas tentang kebutuhan yang biasanya lebih detail, dan bisa demikian didukung dengan standar hasil tes sekolah. Begitupun juga, IEP mungkin lebihberkembang dan terpelihara, denagn lebih spesifik dalam hal-hal seperti banyaknya dan sumber dukungan alamiah, data untuk kemajuan tinjauan dan lain-lain. Seperti dengan situasiI , siswa mungkin dipertimbangkan oleh sekolah sebagi bagian yang nominal dari populasi edukasi kasus itu. Juga penggunaan dari model kursus ini, atau banyak model yang serupa sangat banyak refleksi dari beberapa pendekatan pendidikan khusus denagn filosofi.

Siapa yang mengirim pelayanan dan jasa

Tipe dan nomor yang melibatkan seseorang ynag harus mengirimkan jasa/ pelayanan ke murid-murid pengawasan adalah biasanya sebuah factor hanya dari seberapa seringya kebutuhan murid terjadi, tentu saja, pelayanan hanya dapat dikirimkan jika hanya bisa dikirim secara efektif jika system diatur sesuai kebutuhan, dan jika setiap elemen penting dari bisnis yang besar. Untungnya, kombinasi dari profesional pengajar dan anggota, dan posisi yang tidak sesuai untuk situasi ameliorasi dari kebutuhan sepesial murid-murid berarti bahwa paling banyak waktu sesuatu yang benar terjadi.
Daftar anggota fari penyediaan jasa yang bekerja dengan siswa pengecualian dalam pengaturan yang khusus bisa divariasikan , sejauh keterlibatan anggota secara benar setiap situasi pendidikan dikombinasikan sesuai :
• Guru kelas
• Pembantu pengajar
• Guru sumber, guru pendidik kelas ( ada banyak syarat)
• Konsultan khusus :
Dengan masukan dari :
• Orang tua
• Tim sekolah
• Penasehat Grup
• Pembantu Grup
• Agensi sosial
• Orang-orang khusus.
Anggota khusus, masnya karyawan agensi, komunitas jasa/ pelayan atau orang yang berlatih bebas, secara tidak langsung menjadi terlibat dengan murid-murid pengecualian/ khusus dimana menumbuhkan alat-alat khusus sebagai ahli suatu bidang yang psikiater, psikologi, fisik, dan tetapi Okupas.
Beberapa panitai atau komisi pendidikan, memperluas secara ruti. Ini secara rutin bersama dengan profesional di area berbicara, dan dengan apa yang sering disebut pendidikan jasa/ pelayanan profesional-profesional yang khusus dalam penetapan dan konseling terakhir biasanya cukup berat melibatkan penetapan dan program perencanaan, meskipun terus menerus mengirim pelayanan dalam situasi dimana tingkah laku khusus, contohnya adalah sebuah factor.

Membenahi personil

Sekolah yang mendirikan sendiri, atau pengadilan yang berdiri sendiri, konsentrasi dari administrator adalah untuk mendapatkan sumber yang sesuai kepengaturan seefesien dan seefektif mungkin atau semua terlihat berharga, koperasi dan ketersediaan, sukses, dengan ini sekolah dan pendidikanluar negeri secara umum mengorganisasikan pembenahan model-model, atau model jasa, skema untuk mengatur bermacam-macam elemen dalam pengiriman jasa. Sekali dan menerima bantuan, ada factor-faktor pengaturan yang pasti yang tida bisa ditolak,seperti :
 Personil apa yang terlibat?
 Berapa banyak bantuan/ dorongan yang tersedia?
 Siapa yang menekankan sejumlah dorongan?
 Berapa lama bantuan/ dorongan itu berlanjut ?
 Siapa yang memiliki tanggung jawab penuh ke siswa?
 Kapan dan seberapa sering akan bisa terulang pembenahan


Sekolah Umun VS sekolah Internasional

Banyak sekolah Internasional melakukan pengaturan yang bersumber dari sekolah individu. Bagaimanapun pengaturan sekolah internasional dialokasikan atau diperuntukan ke sebuah pengadilan. Lengkap (secara teori menurut kebutuhan dan ketersediaan, tetapi dalam latihan, biasanya menurut pola / formula), sebuah sekolah umum mengirimkan system yang mana menggunakan sumber daya tersedia menurutnya sendiri, disamping menekankan prioritas internasional, karena mempunyai kapasitas, keuangan yang lebih banyak, biasanya menggali lebih dalam keahlian, dan menempatkan lebih adil. Pengaturan sekolah umum bagaimanapun, karena sekolah umum membohongi dengan menghabiskan waktu tidak sesuai, bisa membawa pelayanan kependorong secara cepat dan fleksibel, bersama dengan kemungkinan terbesar yang tidak formasl tetapi segera bekerja sama dan mengetahui orang tua. Banyak sekolah internasional mencari sebuah persetujuan dalam penggabungan dari dua jangkauan. Kebanyakan dari murid-murid khusus membutuhkan alat denga segera, fleksibel, yang bisa mengatur ketika ada control local. Dibawah kondisi pengiriman jasa pelayanan, lebih mudah untuk sebuah sekolah membanyangkan bagaimana komuntas yang mungkin bertingkah integrasi. Diwaktu yang samakebutuhan khusus yang pasti dijawab –kebutaan contohnya atau bentuk fisik yang unik dibutuhkan dimana memlihara lebih banyak pertemuan tetapi juga relative lebih liar, bisa melanjutakan untuk mengatur pusat sekolahinternasional dalam mengirim pelayanan system jika pasti menggabungkanpengiriman pelayanan sekolahinternasional dan sekolah umum. Tidak hanya terlihat alasan secara fisik dan tanggung jawab, tetapi juga mengalamatkan berita secara siap, fleksibel,dan optimal menggunakan sumber Seperti yang dinyatakan oleh situasi model III, prosedur ini lebih kompleks/lengkap. Selain itu, hal ini mencerminkan keresmian, peraturan latihan untuk provinsi, dan merupakan pendekatan yang diperlukan untuk memiliki siswa luar biasa yang diidentifikasi secara formal (yaitu, IPCR). Tentu saja, jauh lebih memakan waktu daripada prosedur yang standar, tidak hanya dibutuhkan oleh peraturan provinsi, tetapi juga untuk proses yang dibutuhkan oleh dewan.


Tim sekolah

salah satu perkembangan paling signifikan pada akhir 1980-an dan awal 90-an adalah bertahap misteri kesadaran bahwa mendidik kebanyakan siswa dengan kebutuhan khusus tidak semua yang berbeda dari misteri mendidik setiap murid. Pengalaman juga mengajarkan bahwa kebanyakan masalah-masalah pendidikan yang pada pandangan pertama menyiratkan jawaban yang rumit, sebenarnya dapat ditangani di rumah. tidak ada yang menyangkal bahwa keahlian terus menjadi penting, dan tidak ada pertanyaan yang berhubungan dengan jenis tertentu seperti exceptionality, katakanlah, pendengaran atau kebutaan, sering memerlukan spesialisasi tertentu. Meskipun demikian, kebutuhan sebagian besar siswa luar biasa biasanya dapat bertemu througha penerapan Common sehat indra, jenis pendekatan bahwa semua guru efektifitas digunakan dalam semua pendekatan bahwa semua theachers efektifitas penggunaan dalam semua praktek pendidikan. pada saat yang sama, guru telah menemukan bahwa kasus kebutuhan khusus hampir selalu lebih efektif ketika mereka fokus perhatian luas, kerjasama umum dan dukungan, bukan yang satu-satunya tanggung jawab seorang individu tunggal. di banyak sekolah, kombinasi ini telah menanggung buah wawasan yang lebih atau kurang formal yang dikenal sebagai susunan di tim sekolah, bantuan sekolah theam, atau tim dukungan guru atau sekolah berbasis tim dukungan atau judul serupa

konsep tim sekolah
Dijelaskan dalam istilah yang paling sederhana, pendukung atau tim pembantu adalah komite anggota staf yang tujuannya adalah untuk berkonsultasi dengan individu pembantu guru yang meminta siswa mengenai pembantu permintaan dianggap memiliki kebutuhan khusus. tim tidak menghalangi menggantikan formal maupun pendidikan khusus atau berkurang dengan cara apa pun. akan tetapi, ia mendukung pendidikan khusus, dan membantu berfungsi lebih efektif di sekolah, dan lebih efisien. di banyak sekolah, tim adalah suatu forum resor pertama, yang guru dan orang tua dapat membawa keprihatinan mengenai kebutuhan khusus siswa tertentu, tanpa memohon secara resmi prosedur pendidikan khusus. praktik ini tidak hanya cenderung membuat siswa dalam arus utama, tetapi juga, dengan penawaran istimewa ini pendidikan pra-personil untuk membawa sumber daya untuk menanggung di mana kebutuhan terbesar. tim juga dapat meningkatkan pelayanan hanya dengan menawarkan keterlibatan yang lebih luas. mungkin yang paling penting untuk guru dan siswa sama-sama sebuah tim dapat menjadi penghasut penting profesionalisme: jenis yang memimpin staf untuk mencari solusi.




untuk terutama menuntut kasus-kasus yang luar biasa, beberapa dewan sekolah dapat memilih untuk berurusan dengan pelayanan dengan pertama-tama memanggil rapat sebuah tim Multidisplin. biasanya, seperti akan taem terdiri dari pendidik bersama-sama dengan sejumlah profesional dari daerah-daerah di luar pendidikan itu sendiri. situasi, misalnya, mahasiswa yang luar biasa dengan berbagai kebutuhan seperti ketidak mampuan perkembangan yang parah dan cacat fisik, bersama dengan kesulitan penyesuaian emosional yang serius, mungkin juga memerlukan pelayanan berbagai personel. untuk pelajar ini, sebuah tim multi disiplin dapat datang bersama-sama hanya sekali atau dua kali lebih atau kurang sulit dasar, biasanya pada tahap-tahap awal ketika mahasiswa program penempatan dan sedang dikembangkan. layanan pengiriman berkelanjutan kemudian menjadi tanggung jawab tertentu saja anggota tim.
daerah kesulitan dengan pendekatan tim multidisipliner dalam pengaturan pendidikan manajemen dan organisasi. karena pendekatan yang digunakan hampir secara eksklusif dalam kasus-kasus ekstensif perlu, kadang-kadang ada perselisihan atas prioritas dalam memenuhi kebutuhan (pendidikan? sosial? kesejahteraan fisik?). juga tugas hanya membawa bersama tim lain diduduki, beragam profesional canggung dan memakan waktu, dan biasanya memerlukan wewenang (misalnya, untuk anggaran, untuk membebaskan personil dari kewajiban lainnya, dan sebagainya) dari seseorang dalam administrasi tingkat atas peran. juga, karena ada keterlibatan luas seperti itu, tanggung jawab utama-dapat menjadi masalah. kesulitan seperti ini sering memaksa pertimbangan serius Pembatasan penempatan yang tenang seperti hari khusus sekolah atau fasilitas hunian hanya karena situasi lebih mudah untuk mengelola pengaturan sedemikian.

PRESEPSI TENTANG EMOSI

Presepsi Tentang Emosi
Pandangan awam adalah emosi seringkali dianggap sebuah negative sehingga muncul ungkapan tentang orang-orang yang emosional
Pandangan pola piker yang konvensional adalah emosi sering kali sebagai penghambat dalam kehidupan dalam kehidupan manusia.

Penjelasan EQ

- IQ -20% fikirkebenaran seseorang 80% kecerdasaan emosional dengan demikian individu perlu diperkaya kecerdasan dengan bentuk kecerdasaan.
- IQ tidak banyak diubah dengan pengalaman dan pendidikan.
Pengertian dari EQ
Kemampuan dalam pengendalian diri mampu memotivasi dirinya sendiri dan kemampuan mengendalikan perasaan kita sendiri dan orang alin.
Dimensi EQ
- Kecakapan Pribadi : mengendalikan diri yang mencakap kesadaran diri peningkatan diri dan motifasi
- Kecakapan sosial kemampuan dalam melakuakan hubungan dengan orang lain, yang cukup ( emapati dan keterampilan sosial )
- Kesadaran diri : mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, dan intuisi.
- Kesadaran emosional : kenali diri sendiri secra efektif
- Penilaian diri sendiri serta diteliti : mengetahui kekuatan dan keterbatasan
- Percaya diri : keyakinan tentang diri dan kemampuan diri sendiri.
- Kendali diri : megendalikan sesuatu yang memancing diri sendiri.
- Sifat dapat dipercaya : menjaga sega sesuatu dengan rapih hanya yang mengetahui diri sendiri .
- Kewaspadaan : mewaspadai segala sesuatu yang ada didepan.
- Adapbilitas : memudahkan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Motivasi diri : kecenderungan emosi yang mengantarkan atau memudahkan peraihan sasaran. Antara lain dari motivasi diri yaitu :
 Dorongan prestasi : dorongan dari keluarga, temana guru akan menambahkan semangat dalam berprestasi.
 Komitmen : memiliki komitmen ynag kuat untuk kemajuan dan perkembangan seseorang.
 Inisatif : melakukan sesuatu ada hal cadangan apabila terjadi sesuatu yang butuk terjadi.
 Optimisme : optimis akan keberhasilan tanpa putus asa terlebih dahulu.
Emapati : kesadaran terhadap perasaan, kebut, dan kepentingan orang lain. Antara lain dari bagian emapati :
 Memahami orang lain : dengan merasakan bagaimana kesulitan dan merasakan perasaan memiliki tingkat emapti pun tinggi.
 Orientasi layanan : melihat dari pelayanan yang ada untuk mengembangkan dari sikap empati tersebut.
 Mengembangkan orang lain : tidak ada rasa ingin maju sendiri tetapi mengajak dan berhasil bersama, karena ingin semua orang bisa sepertinya.
 Mengatasi keragaman : keragaman bukanlah pengahalang tetapi menjadi keunikan dan penyatu satu sama lainnya.
Keterampilan sosial : menggugah orang atau mempengaruhi orang lain. Antara lainnya dari keterampilan sosial adalah :
 Pengaruh : membangkitkan kemabli kreatifitas dan insprasi banyak orang termasuk dirinya sendiri.
 Komunikasi : katalisator perubahan memulai dan mengelola perubahan.
 Manajemen Konflik : menjadikan sebuah konflik sedikit berkurang dan mengaturnya menjadi suatu yang berguna.
 Peningkat jaringan : bnayak sikap sering komunikasi dan terbuka, membaut banyak jaringan yang datang.
 Kemampuan ( pengelolaan): megelola suatu kemampuan menjadi hal yang bermanfaat.

KONSEP DASAR KREATIFITAS

Konsep dasar kreatifitas
- kemampuan untuk menciptakan sebuah inovasi baru tanpa ada halangan.
- Pengembangan atau susunan yang baru contohnya saja paci yang dibuat ibu rumah tangga sebagai alat memasak tetapi panic dibuat sedemikian rupa menjadikan bentuk hiasan rumah yang cantuk. Bisa di bilang mendaur ulang kembali fungsi umum biasanya.
- Keterampilan untuk menemukan sesuatu yang baru. Memandang subjek dari prespektif yang berbeda atau baru, dan membentuk kombinasi yang laras dan serasi.
Pola dasar kreatif
I : Imajinasi
Yaitu selalu memikirkan tanpa batas, dan membentuk sebuah fariasi yang menarik dan menguntungkan banyak orang
D : data
Data yang ada dikembangkan dan di ubah menurut imajinasi yang akan dibentuk.
E : Evaluasi
Mengevaluasi kembali hasil imajinasi yang telah dibuat. Melihat segi sosial yang didapat, maupun nilai ekonomi.
A : Aksi
Melakukan dan mengerjakanya sesuai yang kita bayangkan dan dari evaluasi yang dilakukan.


Ciri Individu Kreatif
- bebas dalam berfikir : selalu berfikir bebas tanpa batasan untuk melakukan sesuatu
- penuh daya imajinasi : penuh gambaran-gamabaran yang menarik dan baru
- bersifat selalu ingin tahu : setiap ynag didapatkan mengingkan selalu hal yang lebih dari yang di dapatkan.
- Suka pengalaman baru : pengalaman yang menantang mengadu andrenalin akan membuat ide-ide segar keluar untuk dikembangkan.
- Penuh Inisiatif : mengakali kejadian yang kurang baik dengan hal yang lebih baik lagi.
- Bebas dalam pendapat : berani mengeluarkan pendapat untuk mendapatkan hal yang menarik dan rasa ingin tahu semakin meningkat.
- Tidak pembosan : melakukannya dengan senagn hati dan ulet
- Punya minat yang luas : memiliki keinginan maupun kesukaan yang tidak satu tetapi semua ingin dicoba untuk menggali kreatifitas
- Percaya Diri : percaya diri dari hasil usaha yang dibuat sendiri, dan mehargai karya yang dibuat dengan usaha keras.
- Tidak mudah menerima : maksud disini tidak mudah menerima pemberian dari orang lain begitu saja tapi di cari tahu lebih dahulu dan usaha terlebih dahulu.
- Berani mengambil resiko : keinginan yang kuat tidak akan mengahalangi rasa takut kegagalan yang akan di dapatkan.
- Senang tugas majemuk : tugas ynag bermacam-macam bentuk membuatnya tertantang untuk megusahakanya lebih baik lagi.
- Ulet : selalu giat berlatih dan tidak putus asa.
Kreatifitas ialah
- berani keluar dari koridor yang telah ada, memberanikan untuk berbeda dan muncul dnegan cara tersendiri.
- Mengetahui bila dia salah. Membuanya belajar dan menyadari akan kesalahan tersebut dan berani nertanggung jawab.
- Berani mencoba. Kreatifitas akan berkembang bila mencobanya secara langsung
- Dan melakukannya dengan senag tanpa beban.,
Penyebab rendahnya Kreatifitas
- terlalu menekankan pada car berfikir konfergen : yang kurang berani keluar dari koridor
- kurang wawasan sebagai menyebabkan cara berfikir : cara berfikir yang monoton dan tak pernah mau mengetahui informasi terbaru membuat mati informasi.
- Takut mengebuah kebiasan : kebiasaan yang sering dilakukan merasa kurang nyaman membuat kebiasan yang sebalik dari biasanya.
- Tacit salah : takut yang dilakukan hal yang dilarang dan kurang berani mengambil resiko yang berat.
- Tidak memiliki rasa humor : menyebabkan hidup yang dilakukan kaku dan kurang berjalan dnegan baik.
Kenali kecerdasan kita antara lainnya dalah : fisik, linguistic, musical, naturalis, logis, visual, interpersonal, intra personal. Dari mengetahui kelebihan dari diri seseorang akan memudahkan untuk kreatifitas dalam kehidupan.

Bagaimana meningkatkan Kreatifitas
- Jadikan penjelajahan pikiran, terbuka dengan gagasan terus menerus. Maka tidak akan ada habisnya ide yang didapatkan karena berani untuk mencoba.
- Kembangakan pertanyaan. Pertanyaan yang dimiliki di kepala jadikan kembangkan dan meluaskan akan membantu seseorang untuk mencari dan menggali lebih dari biasanya.
- Kembangkan gagasan sebanyak-banyak. Gagasan yang banyak dan meluas akan membuat daya fikr akan semakin berkembang .
- Keluar dari zona nyaman. Berani merasakan sakit dan susahnya, karena rasa ingin tahu dan menggali kreatifitas yang ada.
- Gunakan imajinasi. Membayangkan ornag-orang sukses berhasil karena usaha keras pula membayangkan hasil yang kita dapatkan dari usaha kreatifitas yang akan di lakukan.
- Isilah sumber inspirasi. Dengan cara melihat tokoh inspirasi seseorang maupun melihat dari kesuksesaan disekitar karena kreatif dan berani mencoba.
-
10 cara jadi kreatif
1) Yakin anda bisa dan mampu melakukanya.
2) Eksperimen Kreatifitas dalam pekerjaan dan kehidupan. Melakukan hal yang baru di kehidupan dnegan contoh membuat pernak-pernik dari bahan yang tidak terpakai.
3) Munculkan jiwa kekanak-kanakan. Emmerlukan kembali masa kekanank-kanak, karena pada masa kanak-kanak banyak sekali ide cemerlang maupun hal yang menarik di masa kanak-kanak tersebut.
4) Lakukan sesuatu yang tidak biasa. Melakukan hal yang belum pernah dilakukan selama ini.
5) hilangkan fikiran Logis. Karena pemikiran logis hanya akan mematikan kreatifitas, karena fikiran logis hanya mengendalikan kepemikran apada koridonya.
6) “charge” pikiran anda. Dengan selalu mengisi dengan ide-ide yang abru tak lupa mengetahui bila otak perlu istirat, lalu dengan istirahat berarti memberikan waktu untuk otak untuk berkembang denga biak.
7) baca buku, lihat keluar. Dengan melihat buku akan menambah wawasan dan melihat keluar akan menambah pengetahuan disekitar apa yang sedang di sukai dan kurang disukai semua itu bisa jadi bahan yang baru.
8) memiliki kegiatan rutin. Membuat kegiatan dan menamabah banyak orang baru yang dikenal dan jaringan yang baru.
9) Tuliskan ide yang muncul . karena terkadang manusia tak lupaut dari lupa walupun otak mampu mengingatnya.
10) yakin dan hitek . karena orang kreatif tidak gagap akan teknologi, sekalau megikuti teknologi zaman sekarang.

QUANTUM LEARNING

Quantum Learning
Menurut Bob patter menklasifikasikan bahwa kerangka pemikirian Quantum Learning
- sikap positif
- motivasi
- cara belajar
- lingkungan belajar
- baca cepat
- catatan efektif

bersikap positif
a) kekuatan posikiran : pemikiran yang tiada batasannya membuat pola pikiran kita dapat berjalan dengan sempurna.
b) Otak kita : otak yang efisien, otak yang selalu dapat menyimpan banyak data yang kita berikan.
c) Dalil tentang Otak : otak yang selalu yang bekerja jaringan dari otak akan saling menyatu dan membuat otak akan terus terasah dan berguna dengan baik. Sedangkan yang kurang mengasah otak otak tidak dapat membentuk jaringan yang sempurna lalu membuat jaringan tersebut akan membuat kita menjadi pelupa.

Belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan
- pada usia 1 tahun : dalam usia ini kita dalam kegiatan proses belajar berjalan mengenal dan merekam setiap orang berbicara.
- Pada usia 2 tahun : dalam tahap belajar berkomunikasi, kita dapat mengahafal 200 kata atau lebih tergantung seringnya kita melihat dan memperhatikan , juga merekamnya.
- Pada usia 5 tahun : pengetahuan setiap kata sudah mencapai 90% yang dapat dikuasai
- Pada usia 6 tahun : belajar membaca dalam usia ini kita telah melatih organ tubuh kita yaitu lidah untuk pengucapan dan penambahan ilmu yang lebih matang lagi. Pada usia ini mulainya banyak tingkah pola kita yang sudah menunjukan pertumbuhan dan perbedaan pada usia yang 1-5 tahun.
Macam –macam Kecerdasaan menurut Gatner antara lainya adalah : Sastra, logika, visual, kinestitik, musical, interpersonal, intra personal, natural. Tetpai setiap orang memiliki satu kelebihannya yang paling menonjol dan lebih bagus lagi apabila memiliki dua kelebihan.

Pertumbuhan otak
- otak tumbuh karena ada stimulus yang diberikan, pada anak maka pertumbuhan otak akan berjalan secara optimal. Apabila tidak adanya stimulus yang masuk ke otak akan membuat otak akan menjadi tidak terasa dan kurang efektif dalam bekerja,
- fungsi sensormotorik, yaitu stimulus berupa kontak dengan lingkungan disekitarnya membuat otak merekam semua yang ada di sekelilingnya dan membuat sebuah perbandingan antara yang baik dan buruk.
- Fungsi emosional-kognitif, yaitu stimulus berupa bermain dan meniru hal ini akan dilakukan apabila melihat yang menyenangkan akan membuat otak untuk mengikuti yang indah menurut yang dilihatnya.
Otak kanan dan kiri
Otak kiri
Berfikir logis pula secara linear atau tersusun, menerima bentuk sekuensil dan yang bersifat rasional. Otak kiri bersifat konfergen yaitu memusat pada sesuatu dan bersifat vertical berfikir secara tiggi dan rendah besar dan kecil.

Sedangkan otak kanan
Otak kanan berfikir secara acak dan tidak memilki aturan, holistic dan intruitif, yaitu menyukai keindahan. Dalam hal ini otak kanan berfikir secara divergen yaitu berfikir secara meluar, pula lateral yaitu tidak teratur atau kebalikan dari otak kiri. Tetapi setipa manusia memiliki ciri khusus pada dirinya, dan otak kanan maupun otak kiri sama baiknya, dan lebih baik lagi dapat menggunakannya keduanya.

Belajar Aktif VS Pasif
Belajar aktif yaitu belajar dalam situasi apapun yang ada di depannya, pula memanfaatkan apa yang kita pelajari disekelilingnya, dalam belajar selalu proaktif dalam menanggapi informasi, dan bersandarkan pada kehidupan .

Belajar Pasif ialah tidak dapat melihat kesempatan dalam pembelajaran, dan mengabaikan setiap peluang yang diberikan dan kurang berani untuk mengeluarkan pendapat, selain itu pula reaktif kurang yaitu kurang aktif dalam proses pembelajaran, pula menarik diri dari lingkungan sekitarnya kurang mau berbaur dnegan lingkungan sekitarnya.

Manfaat Belajar
Selain menambahkan ilmu pengetahuan yang didapatkan pula mengasah otak untuk berfikir agar tetap bekerja dengan baik .
Rayakan suatu pencapaian yang diusahakan dalam proses pembelajaran
Dalam proses pembelajaran tentunya kita mendapatkan banyak latihan dan tugas. Saat itu pula otak terus bekerja tanpa letihnya, saat tersebut kita harus merayakan bagaimanapun hasilnya, karena kita harus mensyukuri hasil yang kita lakukan selama ini.
Menata kembali lingkungan belajar
- pencayahaan : dalam proses belajar pastinya selalu membaca pula menulis pada saat tersebut harus mengatur pencayahaan yang baik dalam belajar, agar tidak merusak organ tubuh.
- Musik : musik pula merangsang otak untuk berfikir, selain mengundang rasa kenyamanan maupun tidak membaut rasa jenuh belajar berhari-hari.
- Alat Bantu visual : alat Bantu berupa laptop, LCD, dan alat Bantu yang lainnya akan membuat menarik perhatian dalam melakukan pembelajaran
- Penempatan : posisi duduk maupun penempatan alat Bantu yang kita gunakan membuat semua itu merasakan nyaman dalam belajar dan merasa tidak letih.
- Temperature : tempat yang sejuk dan tenang akan memabntu proses belajar, apabila dalam keadaan gaduh dan panas akan membuat jenuh dan tidak focus dalam belajar.
- Suasana hati : suasan hati pun mempengaruhi dalam belajar, belajar saat ketidak nyamanan rasa hati akan mempengaruhi semuanya.
Pentingnya musik
menggunakan musik akan membuat gelombang otak akan bekerja secara baik dan nyaman, selain itupula denyut nadi dan tekanan darah turun, apabila terjadi rasa ketenangan dan ketegangan pun tak terasa. Sedangkan belajar tanpa musik akan membuat denyut nadi dan tekanan darah naik, dan perasaan nyaman pun menghinggapi.

Menentukan Gaya belajar
- cara menyerap informasi : bagaimana kita memahami informasi yang kita dapatkan
- mengatur informasi : mengaturnya menjadikan sebuah referensi suatu pembelajaran yang baru,
- mengelola informasi : mendapatkan informasi lalu mengembangkannya menjadi sesuatu yang berguna.
setelah menyerap informasi yang kita dapatkan lalu mengaturnya menjadisebuah rangkaian yang berguna untuk proses belajar, dan mengaplikasikannya di lingkungan masyarakat agar berguna untuk banyak orang.

Modalitas belajar
Dengan cara visual membantu menarik perhatian untuk belajar pula dengan cara avaitorial yaitu mendengarkan informasi tersebut, lalu menjadikan tambahan ataupun pengetahuan yang berguna. Dengan cara Kinestika penggerakan, informasi tersebut di aplikasikan secra langsung.

Tanggal : 4 Desember 2009

Pendisiplinan sekolah

Pendisiplinan sekolah ialah usaha untuk sekolah agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berprilaku dengan normal
Aturan sekolah ialah aturan standar berpakaian, ketepatan waktu, prilaku sosial, estika belajar. semua ynag mengatur akan berjalannta proses belajar.

Tujuan disiplin sekolah
- mendorong dukungan bagi terciptanya untuk kenyamanan dan ketertiban dari proses belajar
- mendorong siswa melakukan kegiatan yang sesuai koridor yang benar.
- Membantu siswa memahami dan menyesuaikan kondisi dengan tuntutan lingkungan.
- Siswa belajar hidup dengan kebijakan-kebijakan yang baik dan bermanfaat. Hal ini memberikan mereka pemebelajaran akan pentingnya aturan, karena di lingkungan luar tentunya ada pula aturan lebih ketat dan tegas.


Penyebab perilaku Indisiplin
- guru ataupun dosen yang tidak mengikuti disiplin yang dibuat. Menyebabkan anak didik mengikuti contoh dari orang dewasa.
- Kondisi sekolah yang kurang nyaman pun membuat anak didik melanggar peraturan sekolah. Dikarenakan mereka belum menerima yang dia inginkan.
- Siswa itu sendiri yang merasa ingin melanggar peraturan sekolah, dikarenakan merasa jenuh dan bosan.
- Kurikulum yang dibuat terlalu ketat dan tidak fleksibel dan dipaksakan. Akan mengganggu mereka dalam belajar dan menyebabkan kurang efektif proses belajar.

Upaya guru menumbuhkan disiplin
- membantu siswa mengembangkan pola perilaku mereka dalam setiap melakukan aktifitas.
- Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya.
- Menggunakan pelakasaan aturan sebagai alat-alat, baik aturan-aturan khusus maupun umum dalam pembelajarannya.
Pentingnya disiplin dalam pendidikan dalam pembelajaran
- rasa hormat terhadap prioritas : menghormati dan mengikuti aturan yang dibuat akan menjadikan contohnya yang baik bagi anak didik.
- Upaya untuk menanamkan kerja sama : yaitu saling berinteraksi antara satu sama lainnya dan saling menghormati satu sama lainya, akan menumbuhkan rasa kerja sama untuk kemajuan bersama.
- Kebutuhan untuk berorganisasi : rasa sadar kita mengetahui kita hidup bersama dan membutuhkan orang lain. Maka semua itu akan menumbuhakan rasa keorganisasian yang dibuat untuk bersama.
- Rasa hormat antara orang lainnya.
- Keinginan untuk tidak melakukan yang kurang menyenangkan
- Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin, agar mereka dapat membandingakan antara perilaku disiplin akan mendapatkan keuntungan yang baik untuk mereka, sedangkan perilaku negative akan mendapatkan dapat yang buruk bagi yang melakukannya.
Strategi umum merancang disiplin
- menumbuhkan konsep diri siswa, seorang siswa menyadari dirinya sebagai pelajar dan melakukan tugasnya sebagai pelajar dengan baik agar membangkan dirinya dan orang disekitarnya.
- Keterampilan komunikasi, menjadikan komunikasi alat untuk mengetahui sebab mereka melakukan pelanggaran. Lalu bicaralah dari hati ke hati kepada anak didik yang bermasalahan, pendekatan pun perlu dilakukan agar anak didik merasa nyaman untuk mengungkapkanya.
- Konsekuensi-konsekuensi yang logis, dimana seorang pendidik memberikan hukuman yang logis dan dapat diterima anak didik dengan baik, dan memberikan efek jera bagi mereka.
- Klarifikasi nilai, perlu komunikasi tentang perkembangan nilai selama ini mereka belajar. agar mereka dapat menintropeksi diri mereka.
- Analisis transksional caranya perjanjian lalu menganalisis masalah, yang dialami agar mendapatkan hukuman yang sesuai dnegan problem dari masalah yang mereka hadapi.
- Disiplin yang terintegrasi, disiplin yang
- Modifikasi perilaku, memperbaiki kembali perilaku yang telah terjadi menjadi yang lebih baik lagi.
- Tantangan bagi disiplin, anak didik mendapatka tantangan yang mendidik. Apabila mereka dapat menyelesaikan tantangan tersebut mereka mendapatkan penghargaan ataupun suatu bentuk simpatik dari guru agar dapat di tiru oleh teman-teman yang lainnya.

Pengaturan otoritarian
- pengaturan dibuat sangat ketat, yaitu peraturan yang dibuat sangat memberatkan peserta didik.
- Siswa di haruskan patuh, sebab lainnya siswa diberikan aturan yang ketat dan patuh malah menyebabkan pelanggaran akan terus terjadi .
- Menerima saksi atau hukuman berat. Hukuman yang berat bukanlah solusi yang akan memberikan efek jera melainkan efek mereka akansemakin melangar peraturan
Peraturan Permisif
- orang dibebaskan bertindak menurut keinginannya. Dengan hal ini mereka sendiri akan mendapatkan pelajaran setiap tindaknya.
- Dibebaskan mengambil keputusan sendiri. Pengambilan keputusan sendiri rasa keberhasilan dan kegagalan itu akan jadi bahan sebuah pilihan untuk menjadi lebih baik.
- Kejadian melanggar norma, kebebasan yang diberikan akan dengan sendirinya berdapak secara langsung untuk fisik maupun mental.
- Ada rasa cemas, dan takut. Perasaan rasa cemas dan takut telah tumbuh membuat mereka tidak akan melanggar peraturan yang dibuat.
Peraturan Demokrasi
- ada penjelasan,diskusi . tidakan yang dilakukan diberikan penjelasan mereka melakukan hal tersebut. dan membicarakan dnegan cara dewasa untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
- Teknik ini menekankan aspek educatif
- Saksi atau hukuman dapat diberikan kepada yang melanggar.
- Hukuman upaya menyadarkan mereka tidak melanggar hukum bukanlah bentuk jalan pemberontakan yang baik.
- Kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang.

PENDISIPLINAN SEKOLAH

Pendisiplinan sekolah

Pendisiplinan sekolah ialah usaha untuk sekolah agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berprilaku dengan normal
Aturan sekolah ialah aturan standar berpakaian, ketepatan waktu, prilaku sosial, estika belajar. semua ynag mengatur akan berjalannta proses belajar.

Tujuan disiplin sekolah
- mendorong dukungan bagi terciptanya untuk kenyamanan dan ketertiban dari proses belajar
- mendorong siswa melakukan kegiatan yang sesuai koridor yang benar.
- Membantu siswa memahami dan menyesuaikan kondisi dengan tuntutan lingkungan.
- Siswa belajar hidup dengan kebijakan-kebijakan yang baik dan bermanfaat. Hal ini memberikan mereka pemebelajaran akan pentingnya aturan, karena di lingkungan luar tentunya ada pula aturan lebih ketat dan tegas.
Penyebab perilaku Indisiplin
- guru ataupun dosen yang tidak mengikuti disiplin yang dibuat. Menyebabkan anak didik mengikuti contoh dari orang dewasa.
- Kondisi sekolah yang kurang nyaman pun membuat anak didik melanggar peraturan sekolah. Dikarenakan mereka belum menerima yang dia inginkan.
- Siswa itu sendiri yang merasa ingin melanggar peraturan sekolah, dikarenakan merasa jenuh dan bosan.
- Kurikulum yang dibuat terlalu ketat dan tidak fleksibel dan dipaksakan. Akan mengganggu mereka dalam belajar dan menyebabkan kurang efektif proses belajar.

Upaya guru menumbuhkan disiplin
- membantu siswa mengembangkan pola perilaku mereka dalam setiap melakukan aktifitas.
- Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya.
- Menggunakan pelakasaan aturan sebagai alat-alat, baik aturan-aturan khusus maupun umum dalam pembelajarannya.
Pentingnya disiplin dalam pendidikan dalam pembelajaran
- rasa hormat terhadap prioritas : menghormati dan mengikuti aturan yang dibuat akan menjadikan contohnya yang baik bagi anak didik.
- Upaya untuk menanamkan kerja sama : yaitu saling berinteraksi antara satu sama lainnya dan saling menghormati satu sama lainya, akan menumbuhkan rasa kerja sama untuk kemajuan bersama.
- Kebutuhan untuk berorganisasi : rasa sadar kita mengetahui kita hidup bersama dan membutuhkan orang lain. Maka semua itu akan menumbuhakan rasa keorganisasian yang dibuat untuk bersama.
- Rasa hormat antara orang lainnya.
- Keinginan untuk tidak melakukan yang kurang menyenangkan
- Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin, agar mereka dapat membandingakan antara perilaku disiplin akan mendapatkan keuntungan yang baik untuk mereka, sedangkan perilaku negative akan mendapatkan dapat yang buruk bagi yang melakukannya.
Strategi umum merancang disiplin
- menumbuhkan konsep diri siswa, seorang siswa menyadari dirinya sebagai pelajar dan melakukan tugasnya sebagai pelajar dengan baik agar membangkan dirinya dan orang disekitarnya.
- Keterampilan komunikasi, menjadikan komunikasi alat untuk mengetahui sebab mereka melakukan pelanggaran. Lalu bicaralah dari hati ke hati kepada anak didik yang bermasalahan, pendekatan pun perlu dilakukan agar anak didik merasa nyaman untuk mengungkapkanya.
- Konsekuensi-konsekuensi yang logis, dimana seorang pendidik memberikan hukuman yang logis dan dapat diterima anak didik dengan baik, dan memberikan efek jera bagi mereka.
- Klarifikasi nilai, perlu komunikasi tentang perkembangan nilai selama ini mereka belajar. agar mereka dapat menintropeksi diri mereka.
- Analisis transksional caranya perjanjian lalu menganalisis masalah, yang dialami agar mendapatkan hukuman yang sesuai dnegan problem dari masalah yang mereka hadapi.
- Disiplin yang terintegrasi, disiplin yang
- Modifikasi perilaku, memperbaiki kembali perilaku yang telah terjadi menjadi yang lebih baik lagi.
- Tantangan bagi disiplin, anak didik mendapatka tantangan yang mendidik. Apabila mereka dapat menyelesaikan tantangan tersebut mereka mendapatkan penghargaan ataupun suatu bentuk simpatik dari guru agar dapat di tiru oleh teman-teman yang lainnya.

Pengaturan otoritarian
- pengaturan dibuat sangat ketat, yaitu peraturan yang dibuat sangat memberatkan peserta didik.
- Siswa di haruskan patuh, sebab lainnya siswa diberikan aturan yang ketat dan patuh malah menyebabkan pelanggaran akan terus terjadi .
- Menerima saksi atau hukuman berat. Hukuman yang berat bukanlah solusi yang akan memberikan efek jera melainkan efek mereka akansemakin melangar peraturan
Peraturan Permisif
- orang dibebaskan bertindak menurut keinginannya. Dengan hal ini mereka sendiri akan mendapatkan pelajaran setiap tindaknya.
- Dibebaskan mengambil keputusan sendiri. Pengambilan keputusan sendiri rasa keberhasilan dan kegagalan itu akan jadi bahan sebuah pilihan untuk menjadi lebih baik.
- Kejadian melanggar norma, kebebasan yang diberikan akan dengan sendirinya berdapak secara langsung untuk fisik maupun mental.
- Ada rasa cemas, dan takut. Perasaan rasa cemas dan takut telah tumbuh membuat mereka tidak akan melanggar peraturan yang dibuat.
Peraturan Demokrasi
- ada penjelasan,diskusi . tidakan yang dilakukan diberikan penjelasan mereka melakukan hal tersebut. dan membicarakan dnegan cara dewasa untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
- Teknik ini menekankan aspek educatif
- Saksi atau hukuman dapat diberikan kepada yang melanggar.
- Hukuman upaya menyadarkan mereka tidak melanggar hukum bukanlah bentuk jalan pemberontakan yang baik.
- Kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang.

MOTIFASI BELAJAR

1. Pengertian Motivasi
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Motivasi di pandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989; Siagian 1989; Schein, 1991; biggs, & Telfer, 1987).
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu :
Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.
Dorongan
Menurut Hull, dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi kebutuhan organisme, disamping itu juga merupakan system yang memungkinkan organisme dapat memelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan organisme menyebabkan munculnya dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku organisme terjadi disebabkan oleh respons dari organisme, kekuatan dorongan organisme, dan penguatan dua hal tersebut. Hull memang menekankan dorongan sebagai motivasi penggerak utama perilaku, tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya pengaruh faktor-faktor eksternal.
Tujuan
Tujuan memberi arah pada perilaku. Secara psikologis, tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian kebutuhan. Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi untuk “sementara”. Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas, dan dorongan mental untuk berbuat “terhenti sementara”.
1. Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :
(1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
(2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya.
(3) Mengarahkan kegiatan belajar.
(4) Membesarkan semangat belajar.
(5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambung. Individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut :
(1) Meningkatkan, membangkitkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.
(2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-ragam.
(3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, insruktur, teman diskusi, penyemanagat, pemberi hadiah, atau pendidik.
(4) Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan profesionalnya justru terletak pada “mengubah” siswa tak berminat menjadi bersemangat untuk belajar. “mengubah” siswa cerdas yang acuh tak acuk menjadi bersemangat belajar.
B. Jenis dan Sifat Motivasi
1. Jenis Motivasi
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer. Motivasi sosial atau motivasi sekunder memegang peran penting bagi kehidupan manusia. Perilaku motivasi sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu motif yang dipelajari. Ciri-ciri sikap yakni : (i) merupakan kecenderungan berpikir, merasa, kemudian bertindak. (ii) memiliki daya dorong bertindak, (iii) relatif bersifat tetap, (iv) berkecenderungan melakukan penilaian, dan (v) dapat timbul dari pengalaman, dapat dipelajari atau berubah.
Perilaku juga terpengaruh oleh emosi. Emosi menujukkan adanya sejenis kegoncangan seseorang. Kegoncangan tersebut disertai proses jasmani, perilaku, dan kesadaran. Perilaku juga terpengaruh oleh adanya pengetahuan yang dipercaya. Pengetahuan yang dipercaya tersebut adakalanya berdasarkan akal, ataupun tak berdasar akal sehat. Pengetahuan tersebut dapat mendorong terjadinya perilaku. Perilaku juga terpengaruh oleh adanya kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan merupakan perilaku menetap dan berlangsung otomatis. Kemungkinan besar perilaku tersebut merupakan hasil belajar. Kemauan merupakan tindakan mencapai tujuan secara kuat.
2. Sifat Motivasi
Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang dikenal dengan motivasi eksternal. Disamping itu kita bisa membedakan motivasi intrinsic ynag dikarenakan orang tersebut senang melakukannya. Menurut Monks, motivasi berprestasi telah muncul pada saat anak berusia balita. Hal ini berarti bahwa motivasi intrinsic perlu diperhatikan oleh para guru sejak TK, SD, dan SLTP. Pada usia ini para guru masih memberi tekanan pada pendidikan kepribadian khususnya disiplin diri untuk beremansipasi. Penguatan terhadap motivasi intrinsic perlu diperhatikan, sebab disiplin merupakan kunci keberhasilan belajar (Monks, Knoers, Siti Rahayau, 1989 ; 161-164).
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat sesuatu, karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah dan menghindari hukuman.
Motivasi intrinsic dan ekstrinsik dapat dijadikan titik pangkal rekayasa pedagogis guru. Sebaiknya guru mengenal adanya motivasi-motivasi tersebut. Untuk mengenal motivasi yang sebenarnya, guru perlu melakukan penelitian. Adakalanya guru menghadapi siswa ynag belum memiliki motivasi belajar yang baik. Dalam hal ini seyogianya guru berpegang pada motivasi ekstrinsik, dengan menggunakan penguat berupa hadiah atau hukuman, seyogianya guru memperbaiki disiplin diri siswa dalam beremansipasi.
C. Motivasi dalam Belajar
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar tersebut ada yang instrinsik atau ekstrinsik. Penguatan motivasi-motivasi belajar berada di tangan para guru atau pendidik dan anggota masyarakat lain.
1. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
a. Cita-cita atau Aspirasi Siswa
Motivasi belajar tamapak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai kainginan menumbuhkan kemuan bergiat, bahkan dikemudian hari menumbuhkan cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kamauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsic ataupun ekstrinsik, sebab tercapainya tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan akulturasi diri. (Monks, 1989: 241-260; Schein, 1991:87-110; singgih Gunarsa, 1990: 183-199).
b. Kemampuan Siswa
Keinginan seorang perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksakanan tugas-tugas perkembangan.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi rohoni dan jasmani mempengaruhi motivasi belajar.
d. Kondisi Lingkungan Siswa
Kondisi sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
Pembelajar yang masih berkembang jiwaraganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran. Guru professional diharpkan mampu memanfaatkan sutat kabar, majalah, siaran radio, televise, dan sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar.
f. Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa
Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di luar sekolah. Upaya membelajarkan disekolah meliputi hal-hal berikut : (i) menyelenggarakan tertib belajar di sekolah (ii) membina disiplin belajar dalam setiap kesempatan, seprti memanfaatkan waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah. (iii) membina belajar tertib pergaulan, dan (iv) membina belajar tertib lingkungan sekolah.
2. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
a. Optimasi Penerapan Prinsip Belajar
Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar. Beberapa prinsip belajar tersebut antara lain :
- Belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar.
- Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menantangnya
- Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memustkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu.
- Sesuai dengan perkembangan jiwa siswa, maka kebutuhan bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah, oleh karena itu guru perlu mengatur bahan dari yang paling sederhana sampai yang paling menantang.
- Belajar menjadi menantang bila siswa memahami prinsip penilaian dan faedah nilai belajarnya bagi kehidupan dikemudian hari.
Optimasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran
Seorang siswa akan belajar dengan seutuh pribadinya. Perasaan, kemauan, pikiran, perhatian, fantasi, dan kemapuan yang lain tertuju pada belajar. Meskipun demikian ketertujuan tersebut tidak selamanya berjalan lancar. Ketidak sejajaran tersebut disebabkan kelelahan jasmani atau mentalnya., ataupun naik turunnya energi jiwa.
Optimasi Pemanfaatan pengalaman dan Kemampuan
Perilaku belajar siswa merupakan rangkaian tindak-tindak belajar setiap hari. Perilaku belajar setiap hari bertolak dari jadwal pelajaran sekolah.
Guru adalah “penggerak” perjalanan belajar bagi siswa. Sebagai penggerak guru perlu memahami dan mencatat kesukaran-kesukaran siswa. Sebagai fasilitator belajar, guru diharapkan memantau mengatasi kesukaran belajar. “Bantuan mengatasi kesukaran belajar” perlu diberikan sebelum siswa putus asa.
d. Pengembangan Cita-cita dan Aspirasi Belajar
Upaya mendidik dan mengembangkan cita-cita belajar dapat dilaukan dengan berbagai cara. Cara-cara mendidik dan mengembangkan yang dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut :
1. Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan.
2. Guru mengikutsertakan semua siswa untuk memelihara fasilitas belajar.
3. Guru mengajak siswa untuk membuat perlombaan unjuk belajar seperti lomba baca, lomba karya tulis ilmiah, lomba tanam bunga, lomba lukis, lmba kerajinan.
4. Guru mengajak serta orng tua siswa untuk memperlengkap fasilitas belajar seperti buku bacaan, majalah, alat olah raga, dan kebun bunga.
5. Guru memberanikan siswa untuk mencatat keinginan-keinginan di notes pramuka, dan mencatat keinginan yang tercapai dan tak tercapai.
6. Guru bekerjasama dengan pendidik lain seperti orang tua, ulama atau pendeta, pramuka, dan para instruktur pendidik pemuda, untuk mendidik dan mengembangkan cita-cita belajar sepanjang hayat.

STRATEGI BELAJAR

Strategi belajar

Buat apakah kita belajar?
Seluruh hidup manusia adalah proses belajara. Setiap kita bertindak secara tidak langsung kita belajar mengetahui dan melihat akan sekeliling kita. Belajar menjadikan situasi dan kondisi menjadi lebih baik dan bermanfaat,. Belajar tidak hanya membuat kita naik kelas secara ekonomi saja, tetapi secara sosial kita berbeda dan memiliki nilai tersendiri di lingkungan masyarakat. Sedangkan agama mengajarkan kita selalu untuk mencari ilmu kenegeri cina. Memberikan penjelasaan kalau kita sellau harus mencari terus akan ilmu hingga liang lahat.

Pembelajaran
Pembelajaran ialah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. kegiatan dimana mengajarkan kita untuk profesional untuk memberikan kemungkinan dan kemudahan orang lain untuk belajar dengan sengaja, terarah dan terkendali. Interaksi pun terjadi dengan tujuan belajar untuk mencapai sebuah keinginan.

Pendekatan pembelajaran
- perubahan paradigma : pengajaran pembelajaran, dimana seorang pendidik tidak hanya menjelaskan saja. tetapi seorang pendidik pun mengajarkan pola tingkah laku yang baik, selain itu pula peserta didik pun harus ikut terlibat langsung dalam proses pembelajaran dnegan banyak menggali informasi dan aktif di dalam proses pembelajaran.
- Perubahan landasan : dari metode behaforistik menjadi pembelajaran yang konstruktivistik. Dimana seorang anak didik tidak lagi di berikan secara langsung tetapi menggali pola pikir mereka untuk mencari sendiri.
- Pendekatan Ilmiah : dalam proses pembelajaran terjadinya teori-teori pembelajaran yang terbaru. Dan berdasarkan sebuah landasan ilmu yang jelas, agar dapat dipertanggung jawabkan.

Landasan Konseptual
- Behavioristik : sistem pembelajaran yang lebih di jelaskan dan telah dituntun
- Penambahan pengetahuan : pengetahuan yang ada selalu di perbaruhi karena perkembangan zaman akan selalu merubah semua metode dan bentuk pembelajaran.
- Pengetahuan bersifat objektif dan aktif : pembelajaran seperti ini dituntut untuk siswa menjalankannya dengan aktif di dalam kelas.
- Pengetahuan terstruktur dengan rapih dan seragam : tidak adanya perbedaan antara satu dengan lainnya.

Konstrifistik
- pemaknaan atas pengetahuan :
- belajar konsektestual
- belajar mandiri
- belajar kooperatif
- belajar pemetaan konsep.

Motivasi Belajar


Tanggal : 3 Desember 2009
Quantum Learning
Menurut Bob patter menklasifikasikan bahwa kerangka pemikirian Quantum Learning
- sikap positif
- motivasi
- cara belajar
- lingkungan belajar
- baca cepat
- catatan efektif

bersikap positif
a) kekuatan posikiran : pemikiran yang tiada batasannya membuat pola pikiran kita dapat berjalan dengan sempurna.
b) Otak kita : otak yang efisien, otak yang selalu dapat menyimpan banyak data yang kita berikan.
c) Dalil tentang Otak : otak yang selalu yang bekerja jaringan dari otak akan saling menyatu dan membuat otak akan terus terasah dan berguna dengan baik. Sedangkan yang kurang mengasah otak otak tidak dapat membentuk jaringan yang sempurna lalu membuat jaringan tersebut akan membuat kita menjadi pelupa.

Belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan
- pada usia 1 tahun : dalam usia ini kita dalam kegiatan proses belajar berjalan mengenal dan merekam setiap orang berbicara.
- Pada usia 2 tahun : dalam tahap belajar berkomunikasi, kita dapat mengahafal 200 kata atau lebih tergantung seringnya kita melihat dan memperhatikan , juga merekamnya.
- Pada usia 5 tahun : pengetahuan setiap kata sudah mencapai 90% yang dapat dikuasai
- Pada usia 6 tahun : belajar membaca dalam usia ini kita telah melatih organ tubuh kita yaitu lidah untuk pengucapan dan penambahan ilmu yang lebih matang lagi. Pada usia ini mulainya banyak tingkah pola kita yang sudah menunjukan pertumbuhan dan perbedaan pada usia yang 1-5 tahun.
Macam –macam Kecerdasaan menurut Gatner antara lainya adalah : Sastra, logika, visual, kinestitik, musical, interpersonal, intra personal, natural. Tetpai setiap orang memiliki satu kelebihannya yang paling menonjol dan lebih bagus lagi apabila memiliki dua kelebihan.

Pertumbuhan otak
- otak tumbuh karena ada stimulus yang diberikan, pada anak maka pertumbuhan otak akan berjalan secara optimal. Apabila tidak adanya stimulus yang masuk ke otak akan membuat otak akan menjadi tidak terasa dan kurang efektif dalam bekerja,
- fungsi sensormotorik, yaitu stimulus berupa kontak dengan lingkungan disekitarnya membuat otak merekam semua yang ada di sekelilingnya dan membuat sebuah perbandingan antara yang baik dan buruk.
- Fungsi emosional-kognitif, yaitu stimulus berupa bermain dan meniru hal ini akan dilakukan apabila melihat yang menyenangkan akan membuat otak untuk mengikuti yang indah menurut yang dilihatnya.
Otak kanan dan kiri
Otak kiri
Berfikir logis pula secara linear atau tersusun, menerima bentuk sekuensil dan yang bersifat rasional. Otak kiri bersifat konfergen yaitu memusat pada sesuatu dan bersifat vertical berfikir secara tiggi dan rendah besar dan kecil.

Sedangkan otak kanan
Otak kanan berfikir secara acak dan tidak memilki aturan, holistic dan intruitif, yaitu menyukai keindahan. Dalam hal ini otak kanan berfikir secara divergen yaitu berfikir secara meluar, pula lateral yaitu tidak teratur atau kebalikan dari otak kiri. Tetapi setipa manusia memiliki ciri khusus pada dirinya, dan otak kanan maupun otak kiri sama baiknya, dan lebih baik lagi dapat menggunakannya keduanya.

Belajar Aktif VS Pasif
Belajar aktif yaitu belajar dalam situasi apapun yang ada di depannya, pula memanfaatkan apa yang kita pelajari disekelilingnya, dalam belajar selalu proaktif dalam menanggapi informasi, dan bersandarkan pada kehidupan .

Belajar Pasif ialah tidak dapat melihat kesempatan dalam pembelajaran, dan mengabaikan setiap peluang yang diberikan dan kurang berani untuk mengeluarkan pendapat, selain itu pula reaktif kurang yaitu kurang aktif dalam proses pembelajaran, pula menarik diri dari lingkungan sekitarnya kurang mau berbaur dnegan lingkungan sekitarnya.

Manfaat Belajar
Selain menambahkan ilmu pengetahuan yang didapatkan pula mengasah otak untuk berfikir agar tetap bekerja dengan baik .
Rayakan suatu pencapaian yang diusahakan dalam proses pembelajaran
Dalam proses pembelajaran tentunya kita mendapatkan banyak latihan dan tugas. Saat itu pula otak terus bekerja tanpa letihnya, saat tersebut kita harus merayakan bagaimanapun hasilnya, karena kita harus mensyukuri hasil yang kita lakukan selama ini.
Menata kembali lingkungan belajar
- pencayahaan : dalam proses belajar pastinya selalu membaca pula menulis pada saat tersebut harus mengatur pencayahaan yang baik dalam belajar, agar tidak merusak organ tubuh.
- Musik : musik pula merangsang otak untuk berfikir, selain mengundang rasa kenyamanan maupun tidak membaut rasa jenuh belajar berhari-hari.
- Alat Bantu visual : alat Bantu berupa laptop, LCD, dan alat Bantu yang lainnya akan membuat menarik perhatian dalam melakukan pembelajaran
- Penempatan : posisi duduk maupun penempatan alat Bantu yang kita gunakan membuat semua itu merasakan nyaman dalam belajar dan merasa tidak letih.
- Temperature : tempat yang sejuk dan tenang akan memabntu proses belajar, apabila dalam keadaan gaduh dan panas akan membuat jenuh dan tidak focus dalam belajar.
- Suasana hati : suasan hati pun mempengaruhi dalam belajar, belajar saat ketidak nyamanan rasa hati akan mempengaruhi semuanya.
Pentingnya musik
menggunakan musik akan membuat gelombang otak akan bekerja secara baik dan nyaman, selain itupula denyut nadi dan tekanan darah turun, apabila terjadi rasa ketenangan dan ketegangan pun tak terasa. Sedangkan belajar tanpa musik akan membuat denyut nadi dan tekanan darah naik, dan perasaan nyaman pun menghinggapi.

Menentukan Gaya belajar
- cara menyerap informasi : bagaimana kita memahami informasi yang kita dapatkan
- mengatur informasi : mengaturnya menjadikan sebuah referensi suatu pembelajaran yang baru,
- mengelola informasi : mendapatkan informasi lalu mengembangkannya menjadi sesuatu yang berguna.
setelah menyerap informasi yang kita dapatkan lalu mengaturnya menjadisebuah rangkaian yang berguna untuk proses belajar, dan mengaplikasikannya di lingkungan masyarakat agar berguna untuk banyak orang.

Modalitas belajar
Dengan cara visual membantu menarik perhatian untuk belajar pula dengan cara avaitorial yaitu mendengarkan informasi tersebut, lalu menjadikan tambahan ataupun pengetahuan yang berguna. Dengan cara Kinestika penggerakan, informasi tersebut di aplikasikan secara langsung.

MANAJEMEN KELAS

Manajemen Kelas
Manajemen kelas ialah berbagai kegiatan dalam ruang kelas, di lakukan secara lansung dan disengaja yang dilakukan ileh pendidik ataupun seorang guru. Dan membuat jalanya proses pembelajaran yang menyenangkan agar mendapatkan hasil yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.
Berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal dan menyenangkan. Terkadang terjadinya peserta didik yang melakukan kegiatan-kegiatan yang mencuri perhatian kelas, janganlah menjadi suatu bentuk yang mengubah keadaan yang ada.

-Masalah Manajemen Kelas
a) Masalah Individual : masalah yang terjadi oleh peserta didik dalam bentuk: membuat kegaduhan dalam kelas, mencari perhatian di kelas ataupun kegiatan yang lainnya.
b) Masalah Kelompok : antara lainnya adalah kelas kurang kohensif dikarenakan alasan jenis kelamin karena kurang nyaman akan perbedaan antara murid laki-laki dan murid perempuan. Contohnya saja murid laki-laki yang jumlahnya lebih sedikit membuat laki-laki kurang nyaman akan kelas tersebut. Alasan lainnya adalah suku. Contohnya dia adalah orang jawa dan bersekolah di daerah batak, mempersulit kebiasaan dan bahasa sebagai komunikasi antara satu dengan lainnya. Masalah sosial ekonomi pun akan menjadi permasalahan, karena perbedaan anatara satu sama linnya di dalam kelas tersebut membuat satu sama liannya memliki rasa ketidak sukaan. Karena ketidak mampuan menyesuaikan diri dikelas membuat menyadi minder dan kurang percaya diri.

Pendekatan Manajemen Kelas
- pendekatan otoriter : siswa perlu diawasi dan diatur dalam proses belajar agar kelas tetap dalam kondisi yang kondusif. Dan aturan membuat mereka takut akan membuat kesalahan karena aturan yang akan membuat banyak berdampak banyak pada mereka.
- pendekatan intimidasi : mengawasi siswa mentertibkan secara intimidasi. Hal ini dilakukan apabila yang dilakukan telah sangatlah fatal.
- Pendekatan Permisif : memberikan kebebasan kepada siswa, apa yang ingin dilakukan siswa, guru hanya memantau apa yang dilakukan siswa.
- Pendekatan resep masakan : mengikuti apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan. Dilakukan ini untuk memberikan mereka peringatan akan setiap tidak mereka.
- Pendekatan pengajar : guru menyusun rencana pengajaran, dengan hal ini guru menyusun apa saja yang akan ditampilkan terlebih dahulu, dan memberikan sedikit leluconaan agar tidak menjadikan jenuh dan tegang dalam pembelajaran.
- Pendekatan Modifikasi perilaku : mengupayakan perubahan perilaku yang pasif pada siswa. Dengan memberikan mereka tampil dengan adanya tugas seperti diskusi kelompok untuk mereka yang pasif terpacu untuk memberanikan diri untuk tampil.
- Iklim Sosio-Emosional : menjalin hubungan yang positif antara guru dan murid selain menyamabung tali silaturahmi pula untuk membuat jalinan yang baik saat dalam proses pembelajaran.
- Sistem proses kelompok/ dinamika : meningkatkan dan memelihara kelas yang efektif. Dimana membentuk kelas tersebut menjadi kelas yang kondusif dan berprestasi.
Moving Class
a) system belajar yang mendatangi pendampingnya. Bagian dari moving class dimana setiap murid mencari pendamping mata pelajaran mereka, dan bukannya guru yang mencari mereka tetapi sebaliknya.
b) Mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak-anak untuk lingkungan ynag dinamis. Karena anak-anak dari bagian moving class ini mereka sering berpindah-pindah membuat mereka selalu sigap.
c) Pada saat subjek mata pelajaran berganti maka siswa akan meningkatkan kelas menuju kelas lain sesuai mata pelajaran.
d) Rombongan yang akan belajar.
e) Guru akan tetap di ruang laboratorium atau kelas tempat pelajaran. Guru hanya ada di tempat mata pelajaran saja, dan muridlah yang mencari guru mereka di ruang yang telah dijadwalkan.
f) Kondisi lingkungan akan di atur sesuai mata pelajaran yang akan dilaksanakan.

Tujuan
- memfasilitasi siswa yang memiliki beraneka ragam/ macam gaya belajar. dengan demikian mereka merasa terfasilitasi dan belajar semakin optimal
- menyediakan sumber belajar, alat peraga, dan sarana dan prasarana. Untuk mendukung kelas moving class tentunya fasilitas dalam pembelajaran harus tersedia dengan baik, agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan optimal.
- Merangsang seluruh aspek perkembangan. Aspek perkembangan mereka terangsang, baik dari mata, telingan tangan , dan lain sebagai. Karena mereka harus aktif dan dalam keadaan kondisi fisik yang selalu sehat.
- Meningkatkan keterampilan pendamping dalam memvariasikan metode. Pendamping disini ialah seorang guru harus memiliki kemampuan yang baik dalam belajar, karena harus selalu berfikir keras untuk kelas tetap dalam keadaan yang kondusif dan menyenangkan.
- Membut aktif dalam pembelajaran. Anak-anak kelas Moving Class tentunya selalu aktif karena mereka harus bergerak cepat dan selalu mencari informasi-informasi yang terbaru, karena tuntuntan dari kegiatan dan tugas yang diberikan.

SELEKSI

Seleksi
Seleksi ialah serangkaian langkah kegiatan yang dilakukan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Dimaksukkan disini ialah seorang pelamar harus mengalami suatu pilihan dari banyaknya pelamar lainnya, untuk mendapatkan pelamar yang terbaik.
Tantangan dalam proses seleksi
-supply: dalam hal ini terkait akan seorang calon. Dalam seleksi diperlukan calon yang mau akan mengikuti suatu seleksi yang diadakan. Dalam hal ini ada dua kelibihan dan kekurangan yang terjadi. Kelebihannya adalah makin banyak pelamar makin banyak yang terbaik. Sedangkan kekurangannya adalah pekerjaan dari administrastif pun bertambah beret, waktu yang dibutuhkan pun sangatlah lama dan panjang, selain itu pula sumber untuk melakukan proses seleksi pun bertambah dikarenakan untuk menghemat waktu, juga biaya yang dikeluarkan dalam proses seleksipun bertambah.
-ethis: etika seorang calon peserta harus pun dilihat apakah di dalam proses penyeleksian dia memiliki tata cara sopan santun yang baik.
- organisasional: tergantung dari lembaga tersebut.
Tantangan Ethis
-keseterdiaan Gender, dimana pelamar yang diterima perempuan atau laki-laki ataupun semua Gender. Semua ini pun melihat Kuota muatan dari sekolah. Mencukupi atau tidak disekolah itu menerima kedua Gender. Contohya saja sekolah ini mendirikan sekolah asrama, bila menerima laki-laki dan perempuan harus melihat kapasitas dari sekolah itu apakah mencukupi sarana dan prasarana yang disediakan.
- Family System (KKN), yaitu peneriman secara istimewa melewati seseorang, atau kerabat terdekat. Contohya saja sekolah umum dimana seorang anak yang belum mampu untuk masuk di sekolah tersebut, dikarenakan memilki kerabat memudahkannya untuk masuk sekolah tersebut.



Tantangan Organisasi
-Visi dan Misi: kejelasaan untuk melihat dan tunjukan kepastian dari organisasi tersebut. memilki visi dan misi yang jelas akan berdampak dari kinerja pula,karena kinerja yang menjalankannya dengan baik akan mencapai tujuan organisasi yang di cita-citakan.
-Keterbatasan: keterbatasan yang ada di suatu organisasi berupa sarana dan prasarana, pembiayaan, alokasi yang tersedia. Membuat system seleksi yang dibuat akan lebih diperketat lagi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
- Sumber Daya Manusia: sumber daya manusia yang profesional dan ahli, juga terampil yang akan dipilih dan dicari setiap organisasi, karena akan membantu organisasi untuk mencapai hasil dan tujuan yang memuaskan.

Langkah-langkah proses seleksi
-Seleksi administrasi: Administrasi menyeleksi hasil dari banyaknya pelamar melihat dari surat lamaran yang dikirimkan. Contohnya saja melihat nilai-nilai dari pelamar, apabila memiliki kelebihan ataupun keterampilan yang dimiliki, akan menambah nilai terbaik bagi pelamar.
- Tes: alat Bantu untuk memadukan criteria yang diterima dengan kondisi calon siswa atau pelamar.
-wawancara seleksi: mewawancarai pelamar dan melihat apakah mereka dapat menjawab atau menjelaskan yang diminta oleh pihak organisasi tersebut.
-pemeriksaan referensi: pemeriksaan ini melihat apakah mereka selama ini memilki keahlian yang dibutuhkan, semua ini akan menjadi nilai tambah bagi pelamar.
-evaluasi medis: melihat penyakit yang diderita oleh pelamar. Bagi pelamar yang memilki penyakit parah akan difikirkan berulang-ulang, karena akan mengeluarkan dana yang lebih bagi organisasi untuk mengeluarkan dana untuk penyakit yang dideritannya.
Keputusan penerimaan: keputusan tersebut dilihat langsung oleh pihak yang etrkait dalam urusan pelamar, yang telah diseksi apakah mereka memang meiliki criteria tersebut.
Keputusan Penerimaan
-media : melalui media cetak atau elektronik untuk mengumumkanya. Atau melalui papan pengumuman secara langsung di organisasi tersebut.
-materinya: 1) hanya yang lulus 2) cadangan untuk memperkirakan apabila masih ada yang masih kosong 3) yang tidak diterima pun juga ditampilkan.
Penempatan ialah menentapkan calon yang lulus seleksi pada ruang atau kelas yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi lain.
Dasar penempatan
- hasil seleksi: hasil seleksi yang dilakukan menentukan dimana calon mendapatkan tempat yang baik bagi mereka.
- Homogen/Heterogen: semua itu tergantung tempat yang telah ditetapkan.
- Jadwal Belajar: jadwal yang menentukan kapan dimulainnya proses tersebut dari jadwal pelajaran yang diberikan.
- Gender: laki-laki saja kah di ruang itu atau menerima perempuan sajakah, atau laki-laki dan perempuan yang diterima di sekolah tersebut.
Orientasi/ Induksi
-memperkenalkan siswa baru terkaikan akan kewajibannya. Dimana siswa tersebut melihat situasi dan kondisi tersebut, melakukan penyesuain dengan keadaan yang ada. Lalu menjalankan kewajibanya sebagi pelajar. Contohnya saja seorang anak baru disekolah. Tentunya memperkenalkan diri dari teman-temana satu ruangan dengannya, lalu melihat situasi temapt dia belajar, pula menyadari bila dia adalah seorang pelajar.
-muatan Orientasi :
a) masalah-masalah organisasi: masalah-masalah yang terjadi tersebut menjadi suatu pekerjaan siswa untuk menyelesaikannya dengan baik.
b) Perkenalan:memperkenalkan diri dengan angota lama di organisasi untuk mendapatkan simpati dalam proses yang akan berjalan secara bersama-sama.
c) Mekanisme, Prosedur, ketentuan tentang: Pembelajaran, pembimbing, Ujian. Semua hal itu harus siswa ketahui mekanisme dari organisasi tersebut, lalu prosedur yang telah dibuatpu harus dipelajari dan dilaksanakan.
-bentuk
a) Formal: adanya acara yang diselenggarakan secar khusus sebagi penyambuatan bagi anggota baru di organisasi tersebut.Sebagai tanda kita merespon mereka, atau menerima kehadiran mereka di sekitar kita.
b) Informal: siswa baru diperlihatkan bagaimana kondisi organisasi tersebut dan pihak-pihak yang terkait. Hal ini sangatlah penting, mereka tentunya belum begitu banyak mengetahui sekeliling mereka, dengan memperkenalkan lingkungan kampus mereka akan mempererat satu dengan yang lainnya.
-manfaat orientasi
a) penyesuaian diri : menyesuaikan diri sangatlah penting sebagai mana halnya anggota baru di lingkungan tersebut.
b) Optimalisasi Kemampuan : mengoptimalkan kemampuan kita di lingkungan sekliling kita. Menunjukan kemampuan anggota sebik mungkin, untuk memajukan organisasinya.
c) Menumbuhkan Rohegivitas : menumbuhkan rasa tinkat solidaritas dan keagaman yang menyadari lingkungan sekitarnya.

REKUTMEN

Rekutmen
Fungsi dari lembaga pendidikan
- Teknis atau ekonomis
untuk memperbaiki ekonomi individu , keluarga, masyarakat. Mengapa demikian pendidikan pula akan menunjukan usaha selama ini menjadi suatu yang membanggakan. Dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai nantinya.
- Sosial atau manusiawi
akan menimbulkan kontribusi pada tatanan sosial, hubungan antara manusia berkontribusi pada peradaban, contohnya saja budaya disiplin.
- Politik
mempengaruhi dari fungsi lembaga pendidikan. Politik menjadi kepentingan Negara, maksudnya adalah warga Negara hak dan kewajiban kepemimpinan, partisipasi, demokrasi, kewenangan dan lain-lainya. Budaya lama yang baik menimbulakan efesiensi, yang kurang baik maka diperlukan perbaikan.
- Pendidikan
Proses transformasi iptek dan budaya mengembangkan efek layanan masyarakat. Trasformasi itu sendiri yaitu yang kita lakukan harus adanya efesiensinya.
- Spritual
Memahami hakikat kemanusiaan dan kesempurnaan , dimana kita harus mengetahui bahwa pendidikanpun mengajarkan sebuah kesederhanaan karena itu yang disukai oleh sang pencipta.

Rekutmen itu sendiri ialah proses pencarian dan pemikiran calon peserta didik yang mampu untuk mendaftarkan sebagai calon peserta didik di suatu lembaga pendidikan tertentu. Tahapan-tahapannya dicari sampai dengan pengarahan aplikasi pendaftaran. Pelaksanaan dilakukan sendiri oleh sekolah, secara kolektif atau lembaga rekutmen.




Rekutmen peserta didik
1. penentuan tujuan lembaga pendidikan
dimaksudkan disini ialah menentukan lembaga sekolah yang akan dibuat berorientasi seperti apa contohnya saja dalam membuat sekolah apakah kita akan membuat sekolah yang pada umumnya atau bertaraf internasional. Selain itu pula lembaga ini mengarahkan peserta didik yang bersekolah tersebut membentuk diri mereka menjadi peserta didik yang religus.
2. penentuan kriteria peserta didik yang akan diterima.
Melihat apakah peserta didik yang akan diterima ini harus memiliki nilai yang baik, ataupun keahlian atau kemampuan yang lebih pada anak-anak pada umumnya. Semua itu tergantung bagaimana kita membuat sebuah peraturan ataupun kriteria yang kita inginkan.
3. membuat estimasi jumlah rombongan belajar secara keseluruhan.
Melihat apakah jumlah dalam satu rombongan belajar tersebut memenuhi syarat ataupun tidak. Semua ini melihat prosedur yang telah dibuat oleh sekolah.
4. penentuan peserta didik
penetuan peserta didik dilihat apakah muatan yang kita bikin mencukupi keseterdian yang ada. Semua ini tidak melihat banyak peminatnya. Tetapi melihat kapasitas dari kemapuan di sekolah tersebut.
5. penetuan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan memperthatikan Kriteria: gender, prestasi, dan lain-lainnya.
Dimaksudkan disini melihat gender,bukan maksud untuk memilah-memilah. Tetapi kemapuan dari sekolah tersebut dengan ketersedian dana maupun fasilitas yang ada dapat menampung gender yang berbeda-beda. Selain itu pula prestasi dinilai dikarenakan melihat dari prosedur sekolah tersebut, akankah menilai mereka dari prestasi yang terbaik saja yang dapat masuk sekolah tersebut ataupu yang tidak.

Evaluasi Rekutmen dimaksukan untuk mengetahui efektifitas kegiatan rekutmen
Antara lainnya adalah :
- jumlah pendaftar, yaitu menentukan jumlah yang boleh mendaftar dalam sekolah tersebut.
- jumlah yang diterima, yaitu memilih jumlah dari pendaftar untuk melihat ynag terbaik dan jumlah tersebut tergantung dari kapasitas penampung dari sekolah.
- Pelaksanaan rekutmen, dalam proses pencarian tersebut adanya seleksi untuk menentukan yang terbaik dari semua peserta didik yang mendaftar. Contohnya menilai saja melihat dari tinggi badan peserta didik, ataupun kemampuan dalam sains, ataupun kemampuan yang lainnya.
- Jumlah yang diusahakan yang akan diterima, yaitu Jumlah tersebut melihat dari kemampuan mereka dalam masa pencarian, selain itupula melihat dari daya tampung sekolah.
- Pemanfaatan saluran rekutmen , antara lainnya membeikan informasi yang dilakukan melalui media cetak ataupun media elektronik.
- Biaya-biaya, semua ini menentukan kwalitas pendidik maupun sarana yang akan diberikan
Kendala Rekutmen
1. Kenaikan kelas, kelulusan, mutasi: hal ini dapat terjadi dikarenakan jumlah akan berkurang lalu memberikan banyak inovasi yang baru untuk menarik minat. Selain itu pula pengajar ynag terbaik,kapan saja dapat dimutasikan untuk sekolah yang lain. Dan sekolah harus memilih yang terbaik dari yang baik. Para mutasi ataupun yang akan melamar.
2. biaya pendidikan,: biaya yang cukup mahal membuat semua kaum yang ekonomi kurang mampu dan berminat. Sebaliknya harga yang terjangkaupun orang akan berfikir dua kali untuk menerimanya, dikarenakan takut akan kwalitas yang kurang memuaskan.
3. penerimaan siswa secara local/ luar local: yaitu penerimaan siswa baru tersebut masuk melalui pihak sekolah tersebut yang menyeleksi ataupun dari pihak dari luar. Contohnya saja UI membuka jalur khusus ataupun secara umum dari kampus tersebut