Pendisiplinan sekolah
Pendisiplinan sekolah ialah usaha untuk sekolah agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berprilaku dengan normal
Aturan sekolah ialah aturan standar berpakaian, ketepatan waktu, prilaku sosial, estika belajar. semua ynag mengatur akan berjalannta proses belajar.
Tujuan disiplin sekolah
- mendorong dukungan bagi terciptanya untuk kenyamanan dan ketertiban dari proses belajar
- mendorong siswa melakukan kegiatan yang sesuai koridor yang benar.
- Membantu siswa memahami dan menyesuaikan kondisi dengan tuntutan lingkungan.
- Siswa belajar hidup dengan kebijakan-kebijakan yang baik dan bermanfaat. Hal ini memberikan mereka pemebelajaran akan pentingnya aturan, karena di lingkungan luar tentunya ada pula aturan lebih ketat dan tegas.
Penyebab perilaku Indisiplin
- guru ataupun dosen yang tidak mengikuti disiplin yang dibuat. Menyebabkan anak didik mengikuti contoh dari orang dewasa.
- Kondisi sekolah yang kurang nyaman pun membuat anak didik melanggar peraturan sekolah. Dikarenakan mereka belum menerima yang dia inginkan.
- Siswa itu sendiri yang merasa ingin melanggar peraturan sekolah, dikarenakan merasa jenuh dan bosan.
- Kurikulum yang dibuat terlalu ketat dan tidak fleksibel dan dipaksakan. Akan mengganggu mereka dalam belajar dan menyebabkan kurang efektif proses belajar.
Upaya guru menumbuhkan disiplin
- membantu siswa mengembangkan pola perilaku mereka dalam setiap melakukan aktifitas.
- Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya.
- Menggunakan pelakasaan aturan sebagai alat-alat, baik aturan-aturan khusus maupun umum dalam pembelajarannya.
Pentingnya disiplin dalam pendidikan dalam pembelajaran
- rasa hormat terhadap prioritas : menghormati dan mengikuti aturan yang dibuat akan menjadikan contohnya yang baik bagi anak didik.
- Upaya untuk menanamkan kerja sama : yaitu saling berinteraksi antara satu sama lainnya dan saling menghormati satu sama lainya, akan menumbuhkan rasa kerja sama untuk kemajuan bersama.
- Kebutuhan untuk berorganisasi : rasa sadar kita mengetahui kita hidup bersama dan membutuhkan orang lain. Maka semua itu akan menumbuhakan rasa keorganisasian yang dibuat untuk bersama.
- Rasa hormat antara orang lainnya.
- Keinginan untuk tidak melakukan yang kurang menyenangkan
- Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin, agar mereka dapat membandingakan antara perilaku disiplin akan mendapatkan keuntungan yang baik untuk mereka, sedangkan perilaku negative akan mendapatkan dapat yang buruk bagi yang melakukannya.
Strategi umum merancang disiplin
- menumbuhkan konsep diri siswa, seorang siswa menyadari dirinya sebagai pelajar dan melakukan tugasnya sebagai pelajar dengan baik agar membangkan dirinya dan orang disekitarnya.
- Keterampilan komunikasi, menjadikan komunikasi alat untuk mengetahui sebab mereka melakukan pelanggaran. Lalu bicaralah dari hati ke hati kepada anak didik yang bermasalahan, pendekatan pun perlu dilakukan agar anak didik merasa nyaman untuk mengungkapkanya.
- Konsekuensi-konsekuensi yang logis, dimana seorang pendidik memberikan hukuman yang logis dan dapat diterima anak didik dengan baik, dan memberikan efek jera bagi mereka.
- Klarifikasi nilai, perlu komunikasi tentang perkembangan nilai selama ini mereka belajar. agar mereka dapat menintropeksi diri mereka.
- Analisis transksional caranya perjanjian lalu menganalisis masalah, yang dialami agar mendapatkan hukuman yang sesuai dnegan problem dari masalah yang mereka hadapi.
- Disiplin yang terintegrasi, disiplin yang
- Modifikasi perilaku, memperbaiki kembali perilaku yang telah terjadi menjadi yang lebih baik lagi.
- Tantangan bagi disiplin, anak didik mendapatka tantangan yang mendidik. Apabila mereka dapat menyelesaikan tantangan tersebut mereka mendapatkan penghargaan ataupun suatu bentuk simpatik dari guru agar dapat di tiru oleh teman-teman yang lainnya.
Pengaturan otoritarian
- pengaturan dibuat sangat ketat, yaitu peraturan yang dibuat sangat memberatkan peserta didik.
- Siswa di haruskan patuh, sebab lainnya siswa diberikan aturan yang ketat dan patuh malah menyebabkan pelanggaran akan terus terjadi .
- Menerima saksi atau hukuman berat. Hukuman yang berat bukanlah solusi yang akan memberikan efek jera melainkan efek mereka akansemakin melangar peraturan
Peraturan Permisif
- orang dibebaskan bertindak menurut keinginannya. Dengan hal ini mereka sendiri akan mendapatkan pelajaran setiap tindaknya.
- Dibebaskan mengambil keputusan sendiri. Pengambilan keputusan sendiri rasa keberhasilan dan kegagalan itu akan jadi bahan sebuah pilihan untuk menjadi lebih baik.
- Kejadian melanggar norma, kebebasan yang diberikan akan dengan sendirinya berdapak secara langsung untuk fisik maupun mental.
- Ada rasa cemas, dan takut. Perasaan rasa cemas dan takut telah tumbuh membuat mereka tidak akan melanggar peraturan yang dibuat.
Peraturan Demokrasi
- ada penjelasan,diskusi . tidakan yang dilakukan diberikan penjelasan mereka melakukan hal tersebut. dan membicarakan dnegan cara dewasa untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
- Teknik ini menekankan aspek educatif
- Saksi atau hukuman dapat diberikan kepada yang melanggar.
- Hukuman upaya menyadarkan mereka tidak melanggar hukum bukanlah bentuk jalan pemberontakan yang baik.
- Kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang.
Minggu, 03 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar