FRIENDSHIP

FRIENDSHIP
pantai

Minggu, 03 Januari 2010

QUANTUM LEARNING

Quantum Learning
Menurut Bob patter menklasifikasikan bahwa kerangka pemikirian Quantum Learning
- sikap positif
- motivasi
- cara belajar
- lingkungan belajar
- baca cepat
- catatan efektif

bersikap positif
a) kekuatan posikiran : pemikiran yang tiada batasannya membuat pola pikiran kita dapat berjalan dengan sempurna.
b) Otak kita : otak yang efisien, otak yang selalu dapat menyimpan banyak data yang kita berikan.
c) Dalil tentang Otak : otak yang selalu yang bekerja jaringan dari otak akan saling menyatu dan membuat otak akan terus terasah dan berguna dengan baik. Sedangkan yang kurang mengasah otak otak tidak dapat membentuk jaringan yang sempurna lalu membuat jaringan tersebut akan membuat kita menjadi pelupa.

Belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan
- pada usia 1 tahun : dalam usia ini kita dalam kegiatan proses belajar berjalan mengenal dan merekam setiap orang berbicara.
- Pada usia 2 tahun : dalam tahap belajar berkomunikasi, kita dapat mengahafal 200 kata atau lebih tergantung seringnya kita melihat dan memperhatikan , juga merekamnya.
- Pada usia 5 tahun : pengetahuan setiap kata sudah mencapai 90% yang dapat dikuasai
- Pada usia 6 tahun : belajar membaca dalam usia ini kita telah melatih organ tubuh kita yaitu lidah untuk pengucapan dan penambahan ilmu yang lebih matang lagi. Pada usia ini mulainya banyak tingkah pola kita yang sudah menunjukan pertumbuhan dan perbedaan pada usia yang 1-5 tahun.
Macam –macam Kecerdasaan menurut Gatner antara lainya adalah : Sastra, logika, visual, kinestitik, musical, interpersonal, intra personal, natural. Tetpai setiap orang memiliki satu kelebihannya yang paling menonjol dan lebih bagus lagi apabila memiliki dua kelebihan.

Pertumbuhan otak
- otak tumbuh karena ada stimulus yang diberikan, pada anak maka pertumbuhan otak akan berjalan secara optimal. Apabila tidak adanya stimulus yang masuk ke otak akan membuat otak akan menjadi tidak terasa dan kurang efektif dalam bekerja,
- fungsi sensormotorik, yaitu stimulus berupa kontak dengan lingkungan disekitarnya membuat otak merekam semua yang ada di sekelilingnya dan membuat sebuah perbandingan antara yang baik dan buruk.
- Fungsi emosional-kognitif, yaitu stimulus berupa bermain dan meniru hal ini akan dilakukan apabila melihat yang menyenangkan akan membuat otak untuk mengikuti yang indah menurut yang dilihatnya.
Otak kanan dan kiri
Otak kiri
Berfikir logis pula secara linear atau tersusun, menerima bentuk sekuensil dan yang bersifat rasional. Otak kiri bersifat konfergen yaitu memusat pada sesuatu dan bersifat vertical berfikir secara tiggi dan rendah besar dan kecil.

Sedangkan otak kanan
Otak kanan berfikir secara acak dan tidak memilki aturan, holistic dan intruitif, yaitu menyukai keindahan. Dalam hal ini otak kanan berfikir secara divergen yaitu berfikir secara meluar, pula lateral yaitu tidak teratur atau kebalikan dari otak kiri. Tetapi setipa manusia memiliki ciri khusus pada dirinya, dan otak kanan maupun otak kiri sama baiknya, dan lebih baik lagi dapat menggunakannya keduanya.

Belajar Aktif VS Pasif
Belajar aktif yaitu belajar dalam situasi apapun yang ada di depannya, pula memanfaatkan apa yang kita pelajari disekelilingnya, dalam belajar selalu proaktif dalam menanggapi informasi, dan bersandarkan pada kehidupan .

Belajar Pasif ialah tidak dapat melihat kesempatan dalam pembelajaran, dan mengabaikan setiap peluang yang diberikan dan kurang berani untuk mengeluarkan pendapat, selain itu pula reaktif kurang yaitu kurang aktif dalam proses pembelajaran, pula menarik diri dari lingkungan sekitarnya kurang mau berbaur dnegan lingkungan sekitarnya.

Manfaat Belajar
Selain menambahkan ilmu pengetahuan yang didapatkan pula mengasah otak untuk berfikir agar tetap bekerja dengan baik .
Rayakan suatu pencapaian yang diusahakan dalam proses pembelajaran
Dalam proses pembelajaran tentunya kita mendapatkan banyak latihan dan tugas. Saat itu pula otak terus bekerja tanpa letihnya, saat tersebut kita harus merayakan bagaimanapun hasilnya, karena kita harus mensyukuri hasil yang kita lakukan selama ini.
Menata kembali lingkungan belajar
- pencayahaan : dalam proses belajar pastinya selalu membaca pula menulis pada saat tersebut harus mengatur pencayahaan yang baik dalam belajar, agar tidak merusak organ tubuh.
- Musik : musik pula merangsang otak untuk berfikir, selain mengundang rasa kenyamanan maupun tidak membaut rasa jenuh belajar berhari-hari.
- Alat Bantu visual : alat Bantu berupa laptop, LCD, dan alat Bantu yang lainnya akan membuat menarik perhatian dalam melakukan pembelajaran
- Penempatan : posisi duduk maupun penempatan alat Bantu yang kita gunakan membuat semua itu merasakan nyaman dalam belajar dan merasa tidak letih.
- Temperature : tempat yang sejuk dan tenang akan memabntu proses belajar, apabila dalam keadaan gaduh dan panas akan membuat jenuh dan tidak focus dalam belajar.
- Suasana hati : suasan hati pun mempengaruhi dalam belajar, belajar saat ketidak nyamanan rasa hati akan mempengaruhi semuanya.
Pentingnya musik
menggunakan musik akan membuat gelombang otak akan bekerja secara baik dan nyaman, selain itupula denyut nadi dan tekanan darah turun, apabila terjadi rasa ketenangan dan ketegangan pun tak terasa. Sedangkan belajar tanpa musik akan membuat denyut nadi dan tekanan darah naik, dan perasaan nyaman pun menghinggapi.

Menentukan Gaya belajar
- cara menyerap informasi : bagaimana kita memahami informasi yang kita dapatkan
- mengatur informasi : mengaturnya menjadikan sebuah referensi suatu pembelajaran yang baru,
- mengelola informasi : mendapatkan informasi lalu mengembangkannya menjadi sesuatu yang berguna.
setelah menyerap informasi yang kita dapatkan lalu mengaturnya menjadisebuah rangkaian yang berguna untuk proses belajar, dan mengaplikasikannya di lingkungan masyarakat agar berguna untuk banyak orang.

Modalitas belajar
Dengan cara visual membantu menarik perhatian untuk belajar pula dengan cara avaitorial yaitu mendengarkan informasi tersebut, lalu menjadikan tambahan ataupun pengetahuan yang berguna. Dengan cara Kinestika penggerakan, informasi tersebut di aplikasikan secra langsung.

Tanggal : 4 Desember 2009

Pendisiplinan sekolah

Pendisiplinan sekolah ialah usaha untuk sekolah agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berprilaku dengan normal
Aturan sekolah ialah aturan standar berpakaian, ketepatan waktu, prilaku sosial, estika belajar. semua ynag mengatur akan berjalannta proses belajar.

Tujuan disiplin sekolah
- mendorong dukungan bagi terciptanya untuk kenyamanan dan ketertiban dari proses belajar
- mendorong siswa melakukan kegiatan yang sesuai koridor yang benar.
- Membantu siswa memahami dan menyesuaikan kondisi dengan tuntutan lingkungan.
- Siswa belajar hidup dengan kebijakan-kebijakan yang baik dan bermanfaat. Hal ini memberikan mereka pemebelajaran akan pentingnya aturan, karena di lingkungan luar tentunya ada pula aturan lebih ketat dan tegas.


Penyebab perilaku Indisiplin
- guru ataupun dosen yang tidak mengikuti disiplin yang dibuat. Menyebabkan anak didik mengikuti contoh dari orang dewasa.
- Kondisi sekolah yang kurang nyaman pun membuat anak didik melanggar peraturan sekolah. Dikarenakan mereka belum menerima yang dia inginkan.
- Siswa itu sendiri yang merasa ingin melanggar peraturan sekolah, dikarenakan merasa jenuh dan bosan.
- Kurikulum yang dibuat terlalu ketat dan tidak fleksibel dan dipaksakan. Akan mengganggu mereka dalam belajar dan menyebabkan kurang efektif proses belajar.

Upaya guru menumbuhkan disiplin
- membantu siswa mengembangkan pola perilaku mereka dalam setiap melakukan aktifitas.
- Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya.
- Menggunakan pelakasaan aturan sebagai alat-alat, baik aturan-aturan khusus maupun umum dalam pembelajarannya.
Pentingnya disiplin dalam pendidikan dalam pembelajaran
- rasa hormat terhadap prioritas : menghormati dan mengikuti aturan yang dibuat akan menjadikan contohnya yang baik bagi anak didik.
- Upaya untuk menanamkan kerja sama : yaitu saling berinteraksi antara satu sama lainnya dan saling menghormati satu sama lainya, akan menumbuhkan rasa kerja sama untuk kemajuan bersama.
- Kebutuhan untuk berorganisasi : rasa sadar kita mengetahui kita hidup bersama dan membutuhkan orang lain. Maka semua itu akan menumbuhakan rasa keorganisasian yang dibuat untuk bersama.
- Rasa hormat antara orang lainnya.
- Keinginan untuk tidak melakukan yang kurang menyenangkan
- Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin, agar mereka dapat membandingakan antara perilaku disiplin akan mendapatkan keuntungan yang baik untuk mereka, sedangkan perilaku negative akan mendapatkan dapat yang buruk bagi yang melakukannya.
Strategi umum merancang disiplin
- menumbuhkan konsep diri siswa, seorang siswa menyadari dirinya sebagai pelajar dan melakukan tugasnya sebagai pelajar dengan baik agar membangkan dirinya dan orang disekitarnya.
- Keterampilan komunikasi, menjadikan komunikasi alat untuk mengetahui sebab mereka melakukan pelanggaran. Lalu bicaralah dari hati ke hati kepada anak didik yang bermasalahan, pendekatan pun perlu dilakukan agar anak didik merasa nyaman untuk mengungkapkanya.
- Konsekuensi-konsekuensi yang logis, dimana seorang pendidik memberikan hukuman yang logis dan dapat diterima anak didik dengan baik, dan memberikan efek jera bagi mereka.
- Klarifikasi nilai, perlu komunikasi tentang perkembangan nilai selama ini mereka belajar. agar mereka dapat menintropeksi diri mereka.
- Analisis transksional caranya perjanjian lalu menganalisis masalah, yang dialami agar mendapatkan hukuman yang sesuai dnegan problem dari masalah yang mereka hadapi.
- Disiplin yang terintegrasi, disiplin yang
- Modifikasi perilaku, memperbaiki kembali perilaku yang telah terjadi menjadi yang lebih baik lagi.
- Tantangan bagi disiplin, anak didik mendapatka tantangan yang mendidik. Apabila mereka dapat menyelesaikan tantangan tersebut mereka mendapatkan penghargaan ataupun suatu bentuk simpatik dari guru agar dapat di tiru oleh teman-teman yang lainnya.

Pengaturan otoritarian
- pengaturan dibuat sangat ketat, yaitu peraturan yang dibuat sangat memberatkan peserta didik.
- Siswa di haruskan patuh, sebab lainnya siswa diberikan aturan yang ketat dan patuh malah menyebabkan pelanggaran akan terus terjadi .
- Menerima saksi atau hukuman berat. Hukuman yang berat bukanlah solusi yang akan memberikan efek jera melainkan efek mereka akansemakin melangar peraturan
Peraturan Permisif
- orang dibebaskan bertindak menurut keinginannya. Dengan hal ini mereka sendiri akan mendapatkan pelajaran setiap tindaknya.
- Dibebaskan mengambil keputusan sendiri. Pengambilan keputusan sendiri rasa keberhasilan dan kegagalan itu akan jadi bahan sebuah pilihan untuk menjadi lebih baik.
- Kejadian melanggar norma, kebebasan yang diberikan akan dengan sendirinya berdapak secara langsung untuk fisik maupun mental.
- Ada rasa cemas, dan takut. Perasaan rasa cemas dan takut telah tumbuh membuat mereka tidak akan melanggar peraturan yang dibuat.
Peraturan Demokrasi
- ada penjelasan,diskusi . tidakan yang dilakukan diberikan penjelasan mereka melakukan hal tersebut. dan membicarakan dnegan cara dewasa untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
- Teknik ini menekankan aspek educatif
- Saksi atau hukuman dapat diberikan kepada yang melanggar.
- Hukuman upaya menyadarkan mereka tidak melanggar hukum bukanlah bentuk jalan pemberontakan yang baik.
- Kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar